Poin Pembicaraan MotoGP™ Spanyol: "Anda Harus Keluarkan Siku Anda"

Akhir pekan balap MotoGP™ dalam GP Spanyol akan selalu diingat. Dan berikut beberapa topik hangat yang muncul dari balapan mendebarkan di Jerez.

Gran Premio Estrella Galicia 0,0 de Espana memiliki semua yang Anda minta. Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) meraih kemenangan setelah pertarungan head-to-head melawan Marc Marquez (Gresini Racing MotoGP™). Sementara keunggulan pemuncak klasemen Kejuaraan Dunia, Jorge Martin (Prima Pramac Racing) terpangkas usai alami kecelakaan.

Di bawah ini adalah pernyataan dari sejumlah pembalap tentang perlombaan MotoGP™ Spanyol di Circuito de Jerez-Angel Nieto. simak selengkapnya!

"Anda Harus Keluarkan Siku Anda"

Dual panas dua Juara dunia. Strategi, overtake, dan kontak. Semuanya ikut berperan dalam perebutan keunggulan antara Bagnaia dan Marquez. Sang Juara Dunia bertahan pun menjelaskan bagaimana rasanya bertarung melawan #93.

"Pertarungan dengan Marc sangat intens. Anda tahu bahwa ketika Anda bertarung dengan Marc, Anda harus melebarkan siku Anda. Itu adalah pertarungan yang menyenangkan bagi saya, dan itu cerdas karena saat kami saling bersentuhan, biasanya ketika Anda kontak seperti ini, pembalap di (sisi) dalam (tikungan) bisa terjatuh. Dia pintar dalam membawa motor, dan saya pintar untuk tetap pada sudut yang miring, karena saya melakukan hal yang kurang lebih sama seperti yang terjadi kemarin. Semuanya berjalan sempurna, dan saat dia mencoba lagi untuk kedua kalinya, saya hanya mencoba menekan untuk membuka jarak pada lap terakhir," kata Pecco.

"Senang Sekali Bisa Bertarung"

Marquez menempati finis kedua. Namun, pengoleksi delapan titel itu mengungkapkan dirinya belajar dari Bagnaia. Dan ada eberapa hal yang dapat ditingkatkan.

"Ini adalah rasa hormat dan persaingan. Bagi saya, seperti yang saya katakan kepadanya di Portimao, adalah suatu kesenangan untuk bertarung melawan sang Juara Dunia. Hari ini, sekali lagi, saya berada di levelnya. Saya bertarung melawannya, dan saya memiliki kecepatan yang cukup untuk mencoba menyalipnya. Jadi, bagi saya, belajar darinya sudah merupakan suatu kesenangan. Dia masih memiliki beberapa poin kuat, poin lebih kuat dari saya. Mari kita lihat apakah, di masa depan, saya bisa lebih dekat dengannya," ucap Marquez.

"Saya Tidak Menyangka Akan Jatuh"

Jorge Martin meraih kemenangan Sprint yang mengesankan pada Sabtu. Tetapi saat memimpin GP Spanyol pada Minggu, #89 terjatuh. Martinator belum memahami mengapa kecelakaan itu terjadi setelah merasa percaya diri sepanjang akhir pekan.

“Saya mencoba mempertahankan kecepatan yang konsisten sekitar 1:37.9, 1:38.0. Saya pikir ini adalah kecepatan yang layak bagi saya untuk mempertahankan keunggulan pada saat balapan. Saya mencoba menyelamatkan sebagian ban belakang saya untuk akhir balapan dan tetap fokus dan percaya diri. Saya tidak menyangka akan jatuh di tempat itu, karena tikungannya masih sangat awal, dan saya (melaju) lurus. Kami perlu memahami apa yang terjadi agar hal serupa tidak terjadi lagi," tuturnya.

Kesulitan Sepanjang Akhir Pekan”

Pedro Acosta (Red Bull GASGAS Tech3) memasuki GP Spanyol dengan dua podium berturut-turut di Portimao dan COTA. Meski sempat alami kecelakaan pada kualifikasi, sang rookie mengemas podium perdana dalam Sprint. Tetapi ia lalu hanya mampu mengamankan P10 pada balapan Minggu. Sejumlah masalah di awal balapan membuat posisi krusial #31 menjadi hilang.

"Kami kesulitan sepanjang akhir pekan. Setiap motor kesulitan Pierer Mobility. Alasan saya kesulitan hari ini bukanlah tangki besar atau ban medium atau apa pun, melainkan di awal. Saat ini, saya tidak bisa start dengan baik. <udah kehilangan tempat karena hal ini. Itu bukan karena tangki bahan bakarnya," ujar Acosta.

"Masalah dengan Arm Pump"

Alex Rins (Monster Energy Yamaha MotoGP™ Team) menjalani GP Spanyol yang sulit. Kecelakaan dalam Tissot Sprint dan dipenalti delapan detik, finis ke-15. Pada balapan Minggu, Rins menghuni P13, finis sebagai pembalap teratas Yamaha. Namun, #42 mengatakan ada lebih dari yang terlihat mengenai kondisi fisiknya sepanjang balapan.

"Sejak balapan pertama di Qatar, saya mengalami masalah dengan arm pump. Saya berusaha memberikan yang maksimal. Ketika motor tidak bekerja sebaik mungkin, saya mencoba mengendarai motor seperti yang biasa saya lakukan, tetapi itu sulit. Itu sulit," keluh Rins.

Rekan setim Rins, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP™ Team) juga mengalami masalah arm pump serupa sepanjang akhir pekan, terutama menjelang akhir balapan GP Spanyol.

"Saya memaksa motor saya untuk berbelok saat saya sering mengerem, dan sejak pertengahan balapan, lengan saya mengalami masalah. Jadi, dari pertengahan balapan hingga akhir, saya harus melambat. Saya kemudian mengendarai motor dengan sangat tegang dan kencang. Saya tidak merasa baik. Jadi, pada 10 lap terakhir, saya tidak akan berkata melaju, karena saya tidak bisa berlomba," ucap El Diablo.

"Saya Pernah Berada di Titik Terendah Sebelumnya"

Jack Miller (Red Bull KTM Factory Racing) kecelakaan saat  Sprint (finis ke-13) dan DNF dalam perlombaan hari Minggu. Perubahan yang dilakukan pada motor pembalap Australia itu membantunya untuk memahami arah apa yang perlu ditingkatkan.

“Ada banyak getaran. Kami membuat perubahan besar lagi hari ini, membuat motornya sedikit lebih panjang hanya untuk mencoba dan memahaminya. Tampaknya dengan ban belakang baru ini kami lebih menderita karena kedutan. Anda tidak bisa sliding dengan bagus, entah itu memompa atau terhubung, atau tidak sama sekali," ujarnya.

"Saya pernah berada di titik terendah sebelumnya, dan semoga kami berada di titik terendah sekarang, dan kami dapat membangunnya kembali. Seperti saya katakan, yang bisa kami lakukan hanyalah tetap bersikap positif, terus bekerja, terus berlatih, terus bermain, dan segalanya akan berbalik. Itu akan berbalik. Kerja keras selama berhari-hari, dan kami akan baik-baik saja," pungkas Miller.