Poin Pembicaraan MotoGP™ Portugal

Simak beberapa pokok pembicaraan penting yang muncul dari akhir pekan dramatis di Portimao.

Putaran 2 bertajuk Grande Premio Tissot de Portugal baru saja berakhir, yang menyuguhkan sejumlah momen menarik. Mulai dari kemenangan pertama Jorge Martin (Prima Pramac Racing) pada musim ini, hingga insiden antara dua Juara Dunia, dan tentu saja podium perdana Pedro Acosta (Red Bull GASGAS Tech3) dalam kelas premier.

Berikut ini adalah petikan dari apa yang diucapkan oleh beberapa pembalap tentang topik hangat selama GP Portugal.

Opini Pembalap tentang Insiden Pecco Bagnaia-Marc Marquez

Bisa dibilang poin pembicaraan terbesar adalah kontak antara Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) dengan Marc Marquez (Gresini Racing MotoGP™). Keduanya terjatuh di Tikungan 5 pada Lap 23, saat memperebutkan finis lima besar.

- BEDA PANDANGAN PECCO BAGNAIA-MARC MARQUEZ SOAL INSIDEN PORTIMAO
- TONTON: INSIDEN PECCO BAGNAIA-MARC MARQUEZ DARI BERBAGAI ANGLE

Jack Miller (Red Bull KTM Factory Racing): "Di awal balapan ketika kami keluar dari Tikungan 5, keduanya benar-benar saling bersebelahan. Mereka mungkin bersentuhan tiga atau empat kali melalui akselerasi menuju Tikungan 6. Dan setiap kali mereka saling mengenai, yang di luar (tikungan) kehilangan bagian depan dan yang di dalam (tikungan) hampir highside. Saya yang berada di belakang mencoba untuk mengikuti grup, tapi saya hanya menunggu kecelakaan di depan saya.

"Mereka saling tidak menyukai. Mereka semua berusaha keras di awal seperti kita semua, tapi jelas semuanya mendidih di akhir. Sulit untuk menyalip di trek ini, untuk menyalip dengan baik, dan sangat disayangkan apa terjadi, tapi itu balapan dan saya yakin mereka akan kembali bertarung di Texas."

Aleix Espargaro (Aprilia Racing): "Saya melihatnya di tayangan ulang. Bagi saya ini adalah insiden balap. Selalu merupakan tikungan yang sulit untuk dinegosiasikan. Namun, saya pikir Pecco bisa memberi lebih banyak ruang kepada Marc untuk menghindari kontak."

Martin: "Mengenai kejadian itu, saya melihat tiga lap tersisa atau apa pun, saya melihatnya di layar. Saat itu, saya berpikir, 'Jorge, kamu harus finis, 100%.' Jadi, pada dua tikungan saya benar-benar diblok. Tapi kemudian saya berkata pada diri sendiri, 'Hari ini kamu harus menang.' Saya tidak peduli soal penyelesaian akhir, hanya menang. Tikungan itu, agak rumit. Balapan."

Enea Bastianini (Ducati Lenovo Team): "Saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun, saat Anda bertarung, selalu sulit untuk menyalip dan kontak seperti ini bisa terjadi."

Binder: "Dia (Acosta) Berkelas"

Usai keberhasilan Juara Dunia Moto2™ 2023 itu jadi peraih podium termuda ketiga dalam sejarah kelas premier, Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) membahas perihal momen dirinya disalip Acosta.

“Saya akan memberitahu Anda ketika dia melewati saya, dia berguling, dia benar-benar istimewa. Ketika Anda melihatnya berkendara, Anda dapat melihat betapa bagusnya dia, cara dia mengendalikan motor, memiliki banyak kecepatan menikung, membawa motor dengan baik, dia benar-benar berkelas. Angkat topi untuknya, dia benar-benar layak mendapatkan podium."

Baca lebih lanjut apa yang dikatakan rival Acosta tentang penampilan impresif sang rookie DI SINI!

SETENGAH HARGA, KECEPATAN PENUH

Nikmati sisa musim 2024 dengan diskon 50% untuk MotoGP™ VideoPass

Berlangganan Sekarang!

Mir: "Tidak Masuk Akal pada Tahap Balapan"

Sesuatu yang tidak terlihat di TV adalah insiden lap pertama yang melibatkan Franco Morbidelli (Prima Pramac Racing) dan Joan Mir (Repsol Honda Team). Yang terakhir dapat finis P12, meski mengalami kerusakan cukup parah pada RC213V miliknya. Sementara itu, Morbidelli menempati P18.

"Morbidelli memutuskan untuk menyelesaikan balapan lebih awal dan kemudian saya menerima kontak pada lap pertama, di Tikungan 8. Saya benar-benar keluar lintasan. Saya posisi terakhir, tanpa sayap. Semuanya hancur, begitu juga dengan baju balap saya. Saya tidak mengerti, itu tidak masuk akal pada tahap balapan itu," ucap Mir.

Martin: "Ini adalah Trek di Mana Saya Hampir Kehilangan Segalanya pada 2011”

Setelah memenangi balapan Minggu pertamanya sejak GP Thailand 2023, Martin menggambarkan kemenangannya di GP Portugal 2024 sebagai yang paling matang dalam kariernya. Tetapi, kemenangannya di Portimao lebih dari sekadar 25 poin penting.

"Ini trek yang hampir membuat saya kehilangan segalanya oada 2021. Sembilan tulangku patah (karena kecelakaan) di Tikungan 7. Hari ini, saya berada di posisi pertama. Saya bersyukur dengan trek ini. Saya pikir ini memberi saya banyak kedewasaan untuk masa depan juga. Hari ini, memimpin di awal sedikit lebih mudah karena saya bisa mengaturnya di awal. Jadi, begitu mereka mengejar, saya mendapat margin kecil, mungkin 0,1 detik atau setengah 0,005 detik dan setiap lap lebih cepat dari satu lap," tutur Martinator.

Ada jeda dua pekan libur sebelum paddock MotoGP™ terbang ke Austin. Kisah apa yang akan tersaji di Circuit of The Americas?

Dapatkan Newsletter Resmi MotoGP™!
Buat akun sekarang untuk mengakses konten video, laporan hasil balapan, hingga Newsletter MotoGP™ serta informasi menarik lainnya.