Pedro Acosta tiba di venue legendaris dengan mengetahui, bahwa ia memiliki tujuh putaran lagi untuk menulis ulang sejarah. Remaja asal Murcia itu punya waktu hingga GP Jerman di Sachsenring untuk menjadi pembalap termuda yang memenangi balapan kelas premier dalam 75 tahun sejarah Grand Prix. Sejauh ini, sang rookie Red Bull GASGAS Tech3 telah menunjukkan kesabaran dan kedewasaan di lintasan. Kini, ia akan diuji sampai batas mutlak dalam pusaran, serta hiruk pikuk patriotik Spanyol yang mengalir dari lereng bukit dan tribune penonton akhir pekan ini.
Acosta adalah pemenang Moto3™ di Jerez pada 2023. Tetapi, balapan kali ini bakal sangat berbeda. Ia sendiri sudah menorehkan sejarah dalam musim debutnya di MotoGP™. El Tiburon jadi pembalap termuda kedua yang dua kali podium kelas premier berturut-turut usai penampilan gemilangnya di Portimao dan COTA. Acosta mengungguli Marc Marquez. Bahkan berpeluang menggeser kompatriotnya itu jika #31 raih kemenangan pada tujuh balapan berikutnya. 11 Tahun lalu, Marquez melampaui Freddie Spencer sebagai pembalap termuda yang menangi balapan kelas premier. Ada jeda 31 tahun antara kemenangan Spencer di Spa-Francorchamps dan kemenangan Marquez di COTA. Bagi Acosta, penantiannya kali ini tak akan terlalu lama.
Spanyol merupakan sarang pembalap brilian dan Juara Dunia di semua kelas yang lebih kecil. Namun, barisan Spaniard kesulitan dengan motor 500cc. Sementara nama-nama, seperti Angel Nieto, Sito Pons, dan Ricardo Tormo mendominasi perebutan titel kategori 50cc, 1250cc serta 250cc. Para penggemar pun harus bersabar melihat pembalap Spanyol berjaya dalam kelas lebih tinggi.
Pada 1992, kemenangan Alex Criville pada balapan 500cc di Assen hampir luput dari perhatian. Saya ingat kesulitan mengucapkan namanya saat ia melewati garis finis untuk menjadi pembalap Spanyol pertama yang memenangi Grand Prix 500cc. Itu akhir pekan penuh dengan kecelakaan dan drama, terutama bagi Mick Doohan dan Kevin Schwantz, yang mencuri berita utama. Dari perlombaan ini, momentumnya makin meningkat.
Tiga tahun kemudian, Jerez menggila. Alberto Puig jadi pembalap Spanyol pertama yang menang balapan 500cc di kandangnya. Dengan posisi ketiga ditempati Criville, ini kali pertama dua pembalap Spanyol naik podium 500cc. Mantra itu akhirnya dipatahkan. Criville tiga kali menang beruntun di Jerez dari 1997 hingga 1999, serta menjadi Juara Dunia 500cc pertama asal Spanyol pada 1999.
Gelar juara dan kemenangan di Jerez lalu mengalir deras, yang membuat sirkuit kian terkenal. Kemenangan kandang untuk sete Gibernau, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo serta Marc Marquez dirayakan di dalam dan luar lintasan dengan gaya Jerez yang sesungguhnya. Titel dunia pun tiba untuk Lorenzo dan Marquez. Tikungan sirkuit diberi nama sesuai nama pemenangnya. Trek sekarang disebut Circuito de Jerez – Angel Nieto, diambil dari nama Juara Dunia 13 kali dan pemenang Grand Prix 90 kali yang legendaris.
Semua jalan mengarah ke selatan akhir pekan ini. Jerez adalah contoh nyata tentang MotoGP™, baik di dalam maupun di luar lintasan. Tak ada event motorsport Kejuaraan Dunia lain yang dapat menghasilkan gairah serta kegembiraan murni seperti itu. Kedatangan Pedro Acosta dapat meningkatkannya ke level lain, jika memungkinkan. Saya rasa dia tidak bisa menunggu hingga Sachsenring.