Saat rombongan paddock tiba di MotorLand Aragon musim 2021, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) belum pernah memenangi balapan MotoGP™. Semuanya lalu berubah pada hari Minggu. Pecco berhasil menaklukkan raja sirkuit anti-clockwise dan home hero Marc Marquez (Gresini Racing MotoGP™) usai berduel ketat demi podium tertinggi. Kemenangannya terasa istimewa lantaran ia menangkis tujuh serangan yang dilontarkan #93. Sejak itu, jalan mereka masing-masing telah mengalami banyak liku-liku. Musim depan, keduanya bahkan akan bertemu sebagai rekan setim. Namun, babak besar dari apa yang bisa menjadi salah satu persaingan jangka panjang terbesar dalam olahraga ini dimulai di sini. Jadi, dapatkah kita mengharapkan sebuah duel?
Bagnaia datang berbekal kemenangan ganda nan brilian yang dicetaknya di GP Austria. Ia kini telah menyamai jumlah kemenangan maksimumnya dalam satu musim, yakni ketika mencatatkan podium tertinggi sebanyak tujuh kali pada 2022 dan 2023. Tak pelak, sang Juara Dunia bertahan merupakan pembalap yang harus dikalahkan. Membalap di wilayah musuh tentu memberikan motivasi tersendiri baginya. Ditambah posisinya yang merupakan pemuncak klasemen Kejuaraan Dunia. Sudah pasti #1 bertekad untuk memperlebar keunggulan poin dalam upaya menjauh dari kejaran rival-rivalnya.
Sementara itu, Marquez tiba dengan langkah yang lebih sulit. Terjatuh dalam Sprint Red Bull Ring, dilanjutkan kendala teknis saat start dalam balapan Minggu. Kendati akhirnya dapat mengamankan finis keempat, raihan ini tentu tidak begitu memuaskannya, mengingat ia sebenarnya memiliki peluang untuk memperebutkan kemenangan. Karenanya tak akan mengherankan jika Marquez mengusung harapan mendulang hasil bagus di MotorLand Aragon, trek berlawanan arah jarum jam yang merupakan teritorinya. Akan tetapi, ada nama lain yang patut diwaspadai oleh Marquez.
Selama periode akhir musim 2023, Jorge Martin (Prima Pramac Racing) belajar untuk menjadi kencang dan konsisten. Ini terlihat jelas bagaimana #89 kerap berada di barisan depan, juga memimpin sebagian besar jalannya Kejuaraan Dunia, tanpa perlu melakukan comeback. Martinator cepat di mana-mana. Ia relatif membuat sedikit kesalahan sendiri, serta hanya terpaut lima poin dari Bagnaia. Selain itu, Martin berpengalaman dalam bertahan dan menyalip pesaing utamanya. Menemukan sepersepuluh terakhir adalah sesuatu yang pernah ia lakukan sebelumnya. Jadi, tak kaget melihatnya terbukti sebagai protagonis utama dalam pertarungan untuk meraih kemenangan.
Dan kemudian ada Enea Bastianini (Ducati Lenovo Team). Memori indah akan kemenangan setelah mengalahkan Bagnaia pada 2022, bekal kemenangan ganda di Silverstone, dan podium Red Bull Ring, cukup menjadi modal berharga bagi La Bestia menyambut balapan di MotorLand Aragon musim ini. Kecepatannya tidak perlu diragukan lagi. Ia mengintai dari peringkat ketiga klasemen, yang bisa diartikan #23 belum menyerah dalam perburuan gelar juara. Dengan masih tersisa 333 poin maksimal untuk diperebutkan hingga akhir tahun, Bastianini adalah salah satu pembalap yang langsung terlintas dalam pikiran ketika memikirkan 148 poin di antaranya: Aragon, San Marino, Emilia-Romagna serta Sepang. Perjalananannya dimulai di sini.
Beralih ke Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing). Sang pembalap pabrikan oranye mengemas finis lima besar saat balapan kandang GP Austria lalu. Rekan setimnya, Jack Miller (Red Bull Factory Racing) juga memperlihatkan kecepatan yang menjanjikan, walau sempat tergelincir pada hari Minggu. Hasil solid turut ditunjukkan Marco Bezzecchi (Pertamina Enduro VR46 Racing Team) yang meraih posisi keenam di Red Bull Ring, serta Franco Morbidelli (Prima Pramac Racing) terus membuat peningkatan, terlepas dari drama yang menghalanginya. Kita juga dapat mengharapkan kembalinya Fabio Di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46 Racing Team) yang pulih dari cedera tulang selangka, dan memiliki peluang meramaikan persaingan.
Bagi kubu Aprilia, MotorLand Aragon seharusnya menjadi lintasan yang menjanjikan, dengan raihan podium Tissot Sprint yang dipetik Aleix Espargaro (Aprilia Racing), dan rekan setim Maverick Vinales (Aprilia Racing) menduduki finis ketujuh di GP Austria. Tetapi, itu tidak lebih baik dari performa terbaik pabrikan Noale di Red Bull Ring. Adapun layout Aragon sangat berbeda, ditambah rekam jejak tim, serta faktor balapan kandang untuk #41 dan #12, seharusnya membuat pabrikan Noale kembali beraksi. Duet pembalap Trackhouse Racing, Raul Fernandez dan Miguel Oliveira, berharap lanjutan progress serta peningkatan lagi dari paket RS-GP24.
Berupaya untuk kembali bergabung dalam pertarungan ketat untuk posisi lima besar atau lebih – dan memenanginya – adalah para pembalap, seperti Alex Marquez (Gresini Racing MotoGP™) dan, terutama, Pedro Acosta (Red Bull GASGAS Tech3). Pembalap bernomor #73 itu berhasil masuk sepuluh besar, namun mengalami akhir pekan sulit. Sedangkan sang rookie #31 dihadapkan pada salah satu akhir pekan terberatnya dalam MotoGP™ sejauh musim ini. Ia finis di belakang wildcard Pol Espargaro. Selain itu, Augusto Fernandez tidak jauh dari posisi Acosta.
Austria merupakan tempat yang sulit bagi beberapa pembalap. Beberapa masalah dialami Luca Marini (Repsol Honda Team) dan Johann Zarco (CASTROL Honda LCR) – meski nama terakhir ini dapat finis – yang memengaruhi balapan mereka. Honda sendiri membawa pulang dua poin berkat raihan P14 yang dipetik Takaaki Nakagami (IDEMITSU Honda LCR). Di sisi lain, Joan Mir (Repsol Honda Team) menghadapi tantangan yang lebih berat di Red Bull Ring.
Baik Fabio Quartararo maupun tandemnya di Monster Energy Yamaha MotoGP™, Alex Rins, gagal mencetak poin di GP Austria. Keduanya pun menargetkan untuk memperbaikinya secepatnya di Aragon. Mereka juga terus memanfaatkan konsesi dengan tes privat, sambil terus berupaya untuk kembali ke berisan depan. Pabrikan Iwata bahkan menurunkan Andrea Dovizioso. Legenda MotoGP™ itu dipanggil menggantikan test rider Cal Crutchlow yang masih dalam tahap pemulihan cedera. Satu hal yang pasti, misi utama Yamaha adalah membawa pulang poin.
Kita telah menyaksikan beberapa balapan klasik di MotorLand Aragon, dan musim 2024 sejauh ini menjanjikan begitu banyak potensi untuk balapan lain yang akan membuat kita bersemangat saat kembali ke trek ikonik Spanyol itu. Dengan lebih dari sekadar poin yang dipertaruhkan – reputasi, kejayaan, hingga gengsi pribadi – Anda tentunya tak boleh melewatkan Gran Premio GoPro de Aragon akhir pekan ini!