Menengok kembali ke GP Thailand 2024, pembalap anyar Ducati Lenovo Team, Marc Marquez ditanya apakah ia menyesal tak meninggalkan Honda lebih awal setelah memenangi balapan ketiganya musim lalu beberapa hari sebelumnya di GP Australia.
"Ha, tidak, tidak", adalah respons langsung yang dilontarkan #93. Marquez adalah pembalap paling berprestasi di grid saat ini dengan delapan titel Kejuaraan Dunia. Enam di antaranya diraih dalam kelas MotoGP™, semuanya dipetik bersama Honda. Itu adalah kisah yang terdokumentasi dengan baik, yang membuatnya rasakan kejayaan pada balap motor Grand Prix. Dan kemitraan Marquez-Honda berada di puncak MotoGP hingga 2020.
Kemudian terjadi kecelakaan Jerez. Kita, Marquez, atau bahkan Honda tak tahu seberapa besar dampak patah tulang lengan kanan itu pada tahun-tahun mendatang. Setelah empat kali operasi – yang terakhir menyelamatkan kariernya dilakukannya pada 2022 – Marquez akhirnya merasa nyaman mengendarai motor lagi. Tetapi kala itu, Honda RC213V menjadi motor yang lebih sulit dikendalikan. Ia pun harus berjuang keras untuk menjinakkan kuda besi pabrikan Jepang itu, dengan titik kritisnya terjadi di GP Jerman 2023.
Raja Sachsenring yang tak tertandingi itu mengalami kecelakaan lima kali dalam satu akhir pekan. Kecelakaan terakhir membuatnya absen dari balapan Minggu dan akhir pekan Grand Prix berikutnya di Assen. Saat itulah kita semua melihat Marquez tiba di persimpangan jalan yang menentukan kariernya. Pensiun menjadi sebuah kemungkinan.
"Bersama Honda, kami meraih banyak hal dan saya merasa menjadi bagian dari Honda. Namun, saat ini saya mengendarai Ducati dan tahun depan saya akan menjadi pembalap Ducati. Tentu saja, saya akan mencoba mempertahankan warna Ducati. Tetapi, Honda telah dan akan menjadi bagian yang sangat penting dalam karier saya, atau mungkin bagian terpenting – Anda tidak pernah tahu," tutur Marquez.
"Namun, saya katakan ketika saya masih di Honda, karena terkadang mereka berkata, 'Tidak, karena Honda adalah Honda, dia menang untuk Honda’. Ada Honda lainnya. Jika Anda pembalap yang bagus dan pergi ke Honda dan berkata, ‘Saya tidak peduli dengan uang, saya hanya ingin mengendarai motor terbaik', mereka akan memberi Anda motor terbaik jika Anda pembalap yang bagus.
"Dalam kasus ini, saya melakukan yang sebaliknya. Saya pergi ke Ducati dan berkata, 'Saya tidak peduli dengan apa pun, saya hanya ingin mengendarai motor terbaik'. Sekarang di masa mendatang ketika saya pensiun, saya akan merasa damai dengan diri saya sendiri karena saya telah mencoba segalanya."
Jelas, saat pengumuman resmi bahwa Marc Marquez akan pindah ke Tim Independen (Gresini Racing) Ducati, untuk membalap dengan motor berusia satu tahun lebih tua, butuh waktu lama bagi jutaan orang di seluruh dunia untuk terbiasa.
Tetapi, itu adalah sesuatu yang perlu dilakukan sang pembalap Spanyol. Seperti yang dikatakannya, ia akan "berdamai" dengan dirinya sendiri ketika kariernya berakhir, mengetahui telah mencoba segala hal yang dirasa harus dilakukannya untuk memperpanjang karier balapnya yang hampir berakhir sebelum waktunya.
"Tentu saja, ketika Anda melakukan langkah seperti itu, Anda memberi banyak tekanan pada diri sendiri dan mungkin akan ada banyak komentar negatif jika Anda tidak mencapai apa yang Anda inginkan," ujar Marquez.
"Namun, saya telah mencapai apa yang saya inginkan. Targetnya adalah mencoba dan memperpanjang karier saya dan mencoba untuk menjadi kompetitif lagi. Kemudian, jika saya memenangi gelar lain, ini akan menjadi sesuatu yang lain. Namun, tujuan utama saya sudah tercapai."
Dan kompetitif adalah hal yang telah ditunjukkan Marquez sejak melakukan keputusan besar pindah tim. Tentu saja, semua orang berharap 2024 menjadi musim sukses bagi #93. Salah satu pembalap terhebat – dan di mata banyak orang merupakan yang terbaik – sepanjang masa, beralih ke pabrikan tercepat yang saat ini ada di grid? Itulah resep untuk hasil. Dan ia berhasil melakukannya. Catatkan tiga kemenangan, tujuh podium, serta duduki P3 di klasemen akhir Kejuaraan.
Welcome in da house, @marcmarquez93! 🙌🏼 Our first rider from the Fantastic Four has landed in Borgo Panigale, ready to meet all the fans tonight at #CampioniInFesta! 🤩 #ForzaDucati pic.twitter.com/X2w4eKknRZ
— Ducati Corse (@ducaticorse) December 3, 2024
Adapun, 2025 adalah musim yang berbeda. Tahun lalu dengan GP23 dalam balutan warna Gresini, segera terlihat jelas bahwa Marquez, sesama pembalap GP23, dan seluruh grid yang tidak mengendalikan Desmosedici GP24 yang nyaris sempurna akan mengalami perjuangan berat untuk mengalahkan sang Juara Dunia bertahan Jorge Martin, Juara Dunia tiga kali Pecco Bagnaia, dan dalam beberapa kesempatan, mantan rekan setimnya Enea Bastianini.
Itu tidak terjadi tahun ini. Marquez mengenakan warna merah bersama Bagnaia. Peralatan yang sama, tim yang sama. Sang Juara delapan kali itu secara rutin menantang kemenangan dan podium sepanjang 2024, tetapi berjuang untuk gelar Kejuaraan kesembilan yang sulit direngkuh itu akan menjadi target nomor satu pada 2025.
Tujuan utama Marquez untuk menjadi kompetitif telah tercapai. Akan tetapi, menjelang musim baru, semangat perburuan titel itu akan kembali menyala. Api yang berbentuk seperti angka sembilan akan menyala terang dari dalam, dan ini adalah kisah yang kita semua tunggu-tunggu kelanjutannya.