Comeback singkat Mario Aji (IDEMITSU Honda Team Asia) di Silverstone. Pembalap Indonesia itu dinyatakan tidak fit setelah merampungkan sesi Free Practice 1 (latihan bebas pertama) pada Jumat (23/5) pagi waktu setempat. Ia kembali menderita dislokasi bahu.
Mario sebelumnya telah menjalani tes medis pada Kamis (22/5) sebagai persyaratan untuk kembali beraksi di Moto2 Inggris. Namun, ia hanya dapat menempuh sebanyak tiga lap saat menjalani FP1. Super Mario bahkan tak masuk klasifikasi karena tidak mencetak catatan waktu.
A big get well soon to @mariosuryoaj1 who has been declared unfit for this weekend 💪#BritishGP 🇬🇧 pic.twitter.com/4fAJi3G1cp
— MotoGP™🏁 (@MotoGP) May 23, 2025
Kembali melakukan pemeriksaan medis usai sesi latihan bebas pertama, Mario dinyatakan tidak fit karena cedera dislokasi bahu, yang kelima dalam kurun waktu kurang dari setahun. Alhasil, pembalap bernomor #64 itu mundur dari sisa akhir pekan Tissot Grand Prix Inggris.
IDEMITSU Honda Team Asia menyatakan, meski sebelumnya ada upaya untuk mengikuti jalur konservatif dan non-bedah, dislokasi bahu telah memperjelas bahwa operasi kini tidak dapat dihindari.
"Dalam beberapa hari mendatang, Mario Aji akan menjalani prosedur (operasi), dengan tujuan untuk kembali fit sepenuhnya untuk paruh kedua musim ini – terutama putaran Asia mendatang, yang mana ia berharap untuk bersinar," bunyi pernyataan tim.
Sekarang dengan adanya jeda selama dua pekan, Mario diharapkan dapat beristirahat dan memulihkan kondisi bahunya, sembari berharap bisa tampil dalam Ronde 8 di GP Aragon pada 6-8 Juni mendatang.
"Setelah cukup lama menderita nyeri bahu dan ketidakstabilan, akhirnya saya sampai pada titik di mana saya harus menghadapi kenyataan. Bahu saya dislokasi lagi hari ini (Jumat), tepat saat saya memasuki Tikungan 4 pada lap kedua. Saat itu, saya tahu saya tidak bisa terus melaju seperti ini," tutur Mario.
"Akhirnya, saya menyadari bahwa saya membuat pilihan yang egois – mempertaruhkan kerusakan jangka panjang demi ambisi jangka pendek. Jadi, saya memutuskan untuk menjalani operasi. Itu bukan keputusan yang mudah, tetapi itu keputusan yang tepat – demi kesehatan, masa depan, dan impian saya untuk terus berkompetisi di level tertinggi," tandasnya.