Marc Marquez (Ducati Lenovo Team) menuntaskan start MotoGP ke-200 dengan gemilang. Ia mengamankan kemenangan kesembilannya dalam kelas premier di Sachsenring. Rider #93 juga melampaui Legenda MotoGP, Giacomo Agostini, dalam catatan jumlah kemenangan.
Adiknya, Alex Marquez (BK8 Gresini Racing MotoGP), yang mencapai start MotoGP ke-100, finis kedua. Sementara itu, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) meraih posisi ketiga yang solid.
Berikut poin pembicaraan GP Jerman patut untuk disimak:
Sachsenring Sudah Ditandai
Akhir pekan sempurna lagi bagi Marc Marquez. Tak hanya merebut kembali mahkota SachsenKING, ia melintasi garis finis dengan keunggulan hampir tujuh detik. Berbicara usai balapan, bintang Ducati itu menjelaskan strateginya dalam menghadapi GP Jerman.
"Ini adalah salah satu trek yang saya tandai di kalender untuk menyerang. Trek lainnya untuk bertahan, seperti dua ronde terakhir. Tetapi trek ini, memang benar bahwa ini adalah trek balap yang spesial bagi saya. Kami menjalani akhir pekan yang sempurna. Sangat terkonsentrasi. Terutama kemarin adalah hari terpenting pada akhir pekan karena kondisi basah. Hari ini dalam kondisi kering, saya tahu bahwa ritme saya sedikit lebih cepat daripada yang lain," ucapnya.
Berjuang Melawan Cedera
Alex Marquez bangkit dari kecelakaan di Assen dengan raihan podium di Sachsenring. Tidak mudah baginya untuk menyentuh garis finis, apalagi setelah hanya menyisakan 10 pembalap. Pembalap Gresini itu mengungkapkan bagaimana 30 lap yang begitu menantang dalam upayanya meraih posisi kedua.
"Setelah apa yang terjadi di Assen, berada di posisi kedua adalah sesuatu yang memberi saya banyak kepercayaan diri dan dorongan. Kita lihat saja bagaimana saya bisa pulih dan seberapa besar peningkatan yang bisa saya capai di Brno. Tapi podium ini terasa luar biasa," paparnya.
"Sebelum datang ke Sachsenring, Anda tidak tahu apakah Anda fit atau tidak, dan Anda berpikir untuk finis kedua atau lebih, karena Marc, kami tahu, akan sangat sulit dikalahkan. Jadi berada di posisi kedua adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Saya akan mencoba sedikit pulih dalam tiga hari ini dan tiba di Brno dengan sedikit lebih baik.
"Tikungan pertama sulit hari ini. Itu rumit. Ada angin dari belakang. Saya sudah melihatnya di grid. Saya melihat bendera yang menunjukkan angin agak kencang saat itu, dengan angin dari arah belakang. Saya bilang, ‘Kalian harus hati-hati di sana’," imbuh Alex Marquez.
Bagian dari Permainan
Fabio Di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46 Racing Team) menampilkan kecepatan yang meyakinkan. Ditunjukkan dengan memuncaki sesi Practice. Ia lalu mengklaim posisi keempat dalam balapan basah Sprint. Momentum ini berlanjut hingga hari Minggu saat menduduki posisi kedua. Namun, sebuah kesalahan di Tikungan 1 mengakhiri harapannya.
"Yah, saya tidak membuat kesalahan besar. Saya hanya mengerem lima meter lebih lambat dibandingkan lap sebelumnya, dan sudut pengereman saya dua derajat lebih besar, dan saya kehilangan kendali. Saya rasa ritme yang kami terapkan cukup bagus, karena pada akhirnya, saya tidak kehilangan banyak waktu dari Marc," kata Diggia.
"Saya memang kehilangan waktu, tapi tidak terlalu banyak, dan saya berhasil menahan Bez dari belakang. Jadi, untuk semua orang, ritmenya cukup tinggi. Saya hanya mencoba menekan di mana saya merasa kuat sepanjang akhir pekan, dan saya membuat kesalahan. Tapi itu bagian dari permainan. Saya lebih suka terjatuh di posisi seperti ini daripada saat saya di posisi ke-15."
Melebihi Harapan
Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) pulang dengan kekecewaan lantaran terjatuh di Tikungan 1. Memulai balapan dengan kuat dari start baris depan, Bez berusaha mempertahankan momentumnya setelah finis kedua pada Sprint. Akan tetapi, hasilnya tidak sesuai harapan.
"Saya mengerem kurang lebih sama seperti lap sebelumnya, tetapi tidak sekuat itu. Jadi saya kurang menyamping, tetapi begitu ban belakang sejajar dengan ban depan, saya mengalami sedikit understeer dan begitu saya menuruni lereng kecil di tengah tikungan. Saya kehilangan kendali ban depan secara perlahan, dan sayangnya, saya tidak bisa menyelamatkannya. Saya sudah mencoba," tuturnya.
"Sejujurnya, performa saya hari ini jauh lebih baik dari yang saya harapkan. Oke, akhirnya tidak bagus, tapi saya berhasil mengejar Fabio, oke, Marc sudah pergi, tapi saya berhasil mengejar Fabio dan juga menjaga jarak dengan Alex."
Pecco Terjebak
Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) kembali finis di podium. Terus membuat kemajuan, sembari mencari langkah selanjutnya. Namun, Pecco menginginkan lebih. Ia tak puas dengan pencapaian P3 yang dikemasnya.
"Ketika Anda memulai dari baris keempat di grid, Anda hanya perlu senang jika finis di podium. Saya senang, tetapi tidak sepenuhnya puas karena saya tahu bahwa saya kurang lebih selalu finis di posisi ketiga. Saya pikir ada potensi untuk melakukan sesuatu yang lebih. Saya mencoba untuk mencapai hasil maksimal lagi. Setiap kali saya memangkas 0,5 detik dan 0,6 detik, saya terjebak di sana. Memang benar bahwa kurang lebih selalu seperti ini, tetapi saya pikir kami telah melakukan pekerjaan yang sangat baik selama tiga GP terakhir. Kami telah mengambil langkah maju. Kami hanya perlu fokus pada hal itu," paparnya.
Penampilan Heroik #10
Setelah dibekap cedera parah lantaran kecelakaan saat tes Suzuka 8 Hours, Luca Marini (Honda HRC Castrol) kembali beraksi di GP Jerman. Ia mengakhiri akhir pekan di Sachsenring dengan raihan posisi keenam, hasil terbaiknya bersama Honda sejauh ini. Berbicara dalam media debrief, ia menganalisis dan berharap menemukan kemajuan lebih lanjut bersama pabrikan Jepang.
"Saya sangat bangga dengan akhir pekan ini. Kami melakukan pekerjaan yang sangat baik sepanjang akhir pekan, karena pada hari Jumat saya berusaha untuk tidak menyelesaikan terlalu banyak lap, berusaha untuk tidak terlalu lelah. Kemudian kemarin (Sabtu), kondisinya benar-benar basah, yang membantu saya karena berkendara dalam kondisi basah tidak menguras fisik," terang Marini.
"Saya merasa lebih baik dengan ban bekas, dan saya mencoba menemukan motivasi untuk mengatakan, 'Oke, sekarang kita bisa meraih hasil yang baik'. Saya melihat beberapa kecelakaan dan saya melihat bahwa saya lebih cepat daripada beberapa pembalap di depan saya, lebih cepat daripada Mir, Binder, dan Miller, tetapi masalahnya adalah menyalip dengan motor kami sulit. Akselerasi kami kurang kuat, terutama di tikungan terakhir dan di zona pengereman di Tikungan 1. Saya juga kurang kuat."