Poin Pembicaraan: Kisah di Balik Lamaran Bezzecchi pada Motornya

Performa memukau, selebrasi unik, dan akhir musim yang tak terlupakan dalam ronde pamungkas GP Valencia.

Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) menutup musim 2025 dengan gemilang. Bez berhasil cetak kemenangan Grand Prix ketiganya. Bintang Italia itu tampil impresif saat menangkis serangan gencar Raul Fernandez (Trackhouse MotoGP Team), sementara Fabio Di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46 Racing Team) melengkapi podium.

"Saya Memenangkan Motor ini Lewat Taruhan"

Tekanan? Bukan masalah bagi Marco Bezzecchi. Ia melesat kencang untuk petik kemenangan dan finis dengan keunggulan 0,686 detik. Penutupan musim yang sempurna bagi pembalap #72, yang mana ia bertengger pada peringkat ketiga klasemen akhir Kejuaraan Dunia. Jelas ini sebuah hal yang patut dirayakan lebih oleh Bezzecchi bersama Aprilia.

Bezzecchi: "Cara sempurna untuk mengakhiri musim 2025, itu sudah pasti. Saya tidak yakin saya juga sempurna. Balapan yang fantastis. Saya sangat senang dengan bagaimana semuanya berjalan dalam paruh akhir musim. Sangat, sangat puas dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim saya, dari seluruh kru, para teknisi di Noale, dan semua orang. Sangat, sangat gembira. Tentu saja, kami akan mulai lagi pada hari Selasa. Saya sudah tidak sabar.

"Saya suka motor saya. Keren sekali. Saya memenangkan motor ini dalam sebuah taruhan karena saya memberi tahu Massimo (Rivola, CEO Aprilia Racing) bahwa jika saya bisa memenangi tiga balapan, maka motor ini akan pulang (jadi milik saya). Dan saya memenangkan motor itu. Jadi saya harus bertanya apakah dia (motornya) mau menikah dengan saya. Untungnya, dia setuju."

"Bagi Keluarga Saya, Hari Itu Sangat Menyenangkan"

Hampir saja menjadi kemenangan Grand Prix kedua musim ini bagi Raul Fernandez. Walau akhirnya harus puas finis kedua, rider Trackhouse itu menunjukkan kecepatan solid. Ia mampu memangkas jarak dengan Bezzecchi pada lap-lap akhir. Minggu juga menjadi hari yang gemilang bagi Fernandez karena adik laki-lakinya, Adrian, meraih kemenangan pertamanya di Moto3.

Fernandez: "Seminggu yang lalu, saya mengalami kecelakaan besar di Portugal, dan saya tidak pernah berpikir bahwa saya siap untuk balapan di Valencia. Namun, dengan semua fisioterapis, kami melakukan pekerjaan yang sangat baik. Saya merasa cukup baik. Tentu saja, saya sedikit kesakitan di bagian akhir balapan, tetapi ini Valencia. Saya suka trek ini. Saya sangat menikmati balapan di sini. Saya sudah mencoba. Marco sedikit lebih kencang di beberapa tikungan, dan saya tidak bisa mengejarnya.

"Yang penting, saya senang. Saya rasa Aprilia melakukan pekerjaan yang sangat baik. Bagi saya dan keluarga, hari ini sangat menyenangkan dengan kemenangan pertama untuk adik saya dan sekarang dengan podium MotoGP kedua saya."

"Kami Selalu Bekerja dengan Sepenuh Hati"

Fabio Di Giannantonio kembali ke podium Grand Prix untuk pertama kalinya sejak Phillip Island. Ia mengamankan posisi ketiga setelah akhir pekan yang penuh percaya diri, mengulangi hasil yang sama bagi Diggia saat finis ketiga dalam balapan Sprint Valencia.

Di Giannantonio: "Kami bekerja sangat keras tahun ini. Hasilnya selalu sangat tak terduga, tetapi kami selalu bersatu dengan tim. Itu tidak bisa dianggap remeh. Kami selalu saling percaya. Kami selalu bekerja dengan sepenuh hati. Tak pernah berhenti. Pada akhirnya, semuanya berjalan baik karena kami meningkatkan performa motor. Saya bisa sedikit lebih konsisten, terutama di paruh akhir musim. Hasil ini menunjukkan bahwa kami sedang melangkah maju. Hari ini kami menjadi (pembalap) Ducati pertama (yang finis dengan hasil terbaik)."

"Saya Hanya Ingin Menyapa Fan Club Saya."

Jorge Martin (Aprilia Racing) comeback di Valencia, untuk pertama kalinya sejak Motegi. Masih dalam pemulihan diri, Martinator mengakhiri balapan lebih awal. Akan tetapi, Juara Dunia MotoGP 2024 ini sempat melambaikan tangan kepada para penggemarnya sebelum masuk pit.

Martin: "Saya menjalani dua Long Lap Penalty, lalu saya mencoba memahami beberapa hal di atas motor. Saya sangat lelah sepanjang akhir pekan, jadi targetnya adalah berhenti dalam balapan. Kami berbicara dengan tim, dan keputusan yang cerdas adalah berhenti setelah beberapa lap. Saya sudah menempuh 14 atau 15 lap, sedikit lebih banyak dari kemarin, yang merupakan pertanda baik. Tapi saya sangat lelah dan kesakitan, jadi tidak masuk akal untuk melanjutkan balapan."

"Tim memberi tahu saya di pit board, jadi begitu mereka memberi tahu saya, saya langsung melaju satu lap lagi. Saya hanya ingin menyapa fan club saya. Anehnya, di Valencia selalu sangat menyenangkan untuk mengakhiri musim, dan kami bisa merayakannya dalam perjalanan kembali ke pit."

"Sangat Sulit untuk Memperlambat Motor"

Musim 2025 terbukti menjadi musim yang menantang bagi Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team), dan GP Valencia pun tak berbeda. Pembalap #63 itu terjatuh pada lap pembuka setelah kontak dengan Johann Zarco (Castrol Honda HCR). Zarco sendiri tetap bertahan di motornya, melintasi garis finis di P12 setelah menjalani Long Lap Penalty. Pembalap Prancis itu kemudian meminta maaf atas insiden yang terjadi, dan menjelaskan secara detail duduk perkaranya.

Zarco: "Saya sangat menyesal kepada Pecco. Saya melihat Quartararo kesulitan dengan kunci garpu, dan karena dia tidak bisa membukanya di tikungan pertama dan kedua, saya pikir dia mengalami masalah teknis. Jadi targetnya adalah menyalip Fabio secepat mungkin.

"Saat pengereman berubah arah, saya memutuskan untuk menyalipnya, tetapi saat itu, saya langsung mengambil langkah, sangat sulit untuk memperlambat motor, dan untuk menghindari Brad Binder. Kalau saya coba masuk Tikungan 4, saya pasti akan menabrak Brad Binder. Saya menghindari Brad, tapi malah melebar dan melewati racing line Pecco."

Raungan Pertama 2026 Hanya Rp38 Ribu

Tes Valencia dimulai. Warna dan wajah baru. Penawaran terbatas!

Langganan Sekarang!
Dapatkan Newsletter Resmi MotoGP™!
Buat akun sekarang untuk mengakses konten video, laporan hasil balapan, hingga Newsletter MotoGP™ serta informasi menarik lainnya.