Pol Espargaro Ucapkan Selamat Tinggal pada MotoGP™

Saat putaran final GP Valencia, #44 finis sebagai pembalap penuh waktu untuk kali terakhir. Ia bakal jalankan peran baru bersama GASGAS Tech3 mulai 2024

Di tengah meningkatnya tensi penentuan gelar dan dan sensasi debut dalam Tes Valencia, sebuah cerita penting luput dari perhatian jelang berakhirnya musim 2023. Perjalanan penuh gejolak Pol Espargaro, yang dirusak oleh cedera brutal ketika kecelakaan di Portimao, menjadikan kisahnya miliki sentuhan tersendiri.

Dihadapkan proses pemulihan yang berlarut-larut, pembalap tangguh bernomor #44 ini kembali ke trek di GP Inggris, hanya untuk menghadapi kemunduran lain tak lama kemudian. Ia kehilangan kursi penuh waktu GASGAS Tech3 dari Augusto Fernandez dan Pedro Acosta. Meski ada rumor ketertarikan dari Repsol Honda Team, Espargaro akan beralih ke peran Test Rider tim mulai 2024. Alhasil, GP Valencia menandai penampilan terakhirnya sebagai pembalap penuh waktu MotoGP™.

Ketika melewati garis finis di Sirkuit Ricardo Tormo, momen itu memicu luapan emosi Espargaro. Teman, keluarga, dan orang-orang terkasih berkumpul di sisinya, mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas upayanya selama lalui musim sulit.

"Sejujurnya itu adalah hari yang sangat sulit, Anda tahu, ini bukan terakhir kalinya saya berada di grid, tapi jelas emosi yang saya rasakan itu terlalu berlebihan. Setiap kali saya mengangkat kepala dan saya melihat semua orang di tribune, kebisingan, ketegangan, semua rekan setim di sekitar saya, semua orang yang telah membalap bersama saya sejak saya masih kecil. Sungguh luar biasa. Saya merasa sangat beruntung bisa menjalani hidup saya, kisah saya, berusaha mengejar impian saya selama 10 tahun terakhir. Saya orang yang sangat beruntung,” tutur Espargaro usai balapan di Valencia.

"Hari yang patut dikenang karena, oke, saya sudah menjalani balapan terakhir saya sebagai pembalap tetap di MotoGP, tapi tentu saja karena ada orang-orang yang mengelilingi saya. Ini adalah orang-orang yang tinggal bersama saya setiap hari, setiap jam, tidak hanya di balapan tapi juga di rumah. Orang-oranglah yang membuat saya bahagia. Pada akhirnya, saya membutuhkan mereka mulai sekarang hingga akhir hidup saya. Jadi sungguh luar biasa bisa bersama mereka,” imbuhnya.

Salah satu yang pertama memberikan ucapan selamat dan terima kasih adalah sang kakak, Aleix Espargaro (Aprilia Racing). Pengguna nomor #41 itu melontarkan kekaguman akan kiprah ‘Polyccio’, serta pengaruhnya terhadap kariernya.

“Pol selalu menjadi idola saya, walau saya lebih tua darinya. Ketika kami tiba di Kejuaraan Dunia, dia langsung sangat cepat, memenangi balapan dan menjuarai gelar Moto2™. Saya selalu berada di sisinya. Jadi hari ini rasanya emosional. Di grid, saya memeluknya dan saya tidak bisa menahan tangis sebelum balapan. Itu tidak mudah. Lap terakhir bersamanya sangat menyenangkan. Tahun ini sangat sulit, karena Anda tidak bisa membayangkan bagaimana caranya Pol telah menderita dan kami, keluarganya, kami sangat menderita bersamanya. Cederanya di Portimao sangat parah. Saya sangat senang melihatnya bahagia dan tersenyum. Tahun depan dia memiliki peran baru, tetapi bagi saya Anda tahu, saya tidak terlalu peduli di mana dia bekerja, saya ingin melihatnya bahagia dan saya kira dia bahagia sekarang,” ucap Aleix.

Mengaku belum menjadi pembalap yang sama seperti sebelum kecelakaan di Portimao, Pol Espargaro berharap dapat beristirahat sejenak secara layak, dan kemudian fokus ke masa depan.

"Saya perlu istirahat. Saya perlu sedikit memulihkan diri. Sudah lama sejak saya tidak merasa sekompetitif yang seharusnya saya rasakan, namun juga dengan keyakinan bahwa saya harus tampil baik untuk berada di samping orang-orang ini. Orang-orang ini bertalenta, muda dan sangat bugar. Jika Anda tidak memiliki semua hal ini, maka Anda terlalu jauh untuk bisa menikmatinya. Penting untuk menikmatinya, tetapi saya perlu memulihkan sebagian dari Pol yang tersisa Portimao,” ujarnya.

Kendati bukan perpisahan yang pasti, ini menandai akhir dari babak penting bagi pembalap yang berasal dari sekitar Circuit de Catalunya Barcelona itu. Dengan rekam jejak yang mengesankan, termasuk titel Kejuaraan Dunia Moto2™, 15 kemenangan Grand Prix, dan 37 kali naik podium, delapan di antaranya di MotoGP™, Espargaro meninggalkan grid dengan pencapaian yang akan dibanggakan oleh banyak orang dan orang lain hanya bisa bercita-cita untuk mencapainya.

Namun, seperti yang telah disebutkan, ini bukanlah perpisahan terakhir. Kami menantikan untuk melihat Espargaro kembali ke trek sebagai wildcard bersama GASGAS Tech3 pada 2024. saat ia memulai tahap berikutnya dalam kariernya.

Dapatkan Newsletter Resmi MotoGP™!
Buat akun sekarang untuk mengakses konten video, laporan hasil balapan, hingga Newsletter MotoGP™ serta informasi menarik lainnya.