Aleix Espargaro mengumumkan pensiun. Pembalap bernomor #41 itu memutuskan gantung helm dengan tiga kemenangan MotoGP™ dan 12 podium dalam kariernya. Espargaro bakal mengakhiri karier Grand Prix yang luar biasa, yang bakal dikenang untuk waktu yang lama. Kami melihat kembali perjalanan karier dan warisan yang ditinggalkan Il Capitano.
Awal kesuksesan Espargaro ditandai dengan menjuarai FIM CEV musim 2004. Pada tahun yang sama, ia melakoni debut Grand Prix di Kejuaraan Dunia 125cc. Pembalap Spanyol itu berlomba penuh waktu di kelas 125cc pada 2005, dan lalu kategori 250cc musim 2006. Pada 2007 dan 2008, Espargaro tetap ambil bagian dalam kelas menengah. Konsisten finis sepuluh besar, serta terhubung dengan Aprilia untuk pertama kalinya.
Pada 2009, ia mencicipi pengalaman pertama dalam MotoGP™ saat ditunjuk sebagai pembalap pengganti Pramac Racing di Indianapolis, Misano, Sepang dan Valencia. Espargaro kemudian membalap semusim penuh di kelas premier musim 2010 bersama tim yang sama. Dua kali P8 menjadi hasil terbaiknya. Namun, pada 2011, ia berlomba Moto2™. Ia mengemas podium perdana Grand Prix di balapan kandang Circuit de Barcelona-Catalunya. Dari sana, peluang untuk kembali MotoGP™ terbuka pada 2012. Espargaro bergabung dengan Aspar Team, serta bertahan hingga 2013. Spaniard juga mencatatkan nama dirinya sebagai yang terdepan dalam kelas CRT.
Hal yang sama juga terjadi pada 2014, ketika Espargaro pindah ke Forward Yamaha. Ia mengklaim podium perdana di kelas premier musim itu, posisi kedua yang menakjubkan dalam balapan basah di MotorLand Aragon. Espargaro juga membukukan pole position yang pertamanya untuk kariernya di Assen. Sejak saat itu, ia menjadi pembalap pabrikan berkat penampilan mengesankannya selama beberapa musim di CRT.
#GrazieCapitano: Aleix Espargaro Umumkan Pensiun dari MotoGP™
Reaksi Fans Usai Pengumuman Pensiun Aleix Espargaro
Pertama, Espargaro memperkuat Suzuki Ecstar Team pada 2015 dan 2016. Ia menyabet pole pertama untuk pabrikan Hamamatsu di GP Catalunya 2015, yang pertama sejak 2007. Secara konsisten pula, sang pembalap membubuhkan hasil sepuluh besar dan lima besar. Setelah dua musim berseragam biru, perhentian berikutnya Espargaro adalah Aprilia Racing. Sebuah langkah yang kemudian membuat sejarah bagi keduanya.
Terbukti sebagai bagian penting dari proyek ini sejak tahun 2017, Espargaro dan Aprilia terus bergerak maju dari musim ke musim. Pada 2021, keduanya merayakan podium pertama mereka bersama di Grand Prix Inggris. Lalu, pada 2022, sejarah ditorehkan. Grand Prix Argentina menyuguhkan aksi luar biasa Espargaro. Pada hari balapan, ia tetap tenang dan mengumpulkan tenaga untuk meraih kemenangan perdana yang menakjubkan untuknya, serta untuk Aprilia. Prestasi gemilang itu berlanjut dengan empat podium beruntun dari Portimao sampai Mugello, dan satu lagi di Aragon, yang membuat Espargaro dan Aprilia menegaskan eksistensi di papan atas klasemen Kejuaraan Dunia.
Musim 2023 menandai kesuksesan lain #41. Podium di Assen mengawali kemenangan impresif di Silverstone, diikuti podium tertinggi di Catalunya setelah pertarungan luar biasa melawan rekan setimnya, Maverick Vinales. Finis 1-2 menandai hari bersejarah bagi Aprilia. Akhir pekan terasa sempurna lantaran Espargaro juga memenangi Tissot Sprint sehari sebelumnya.
Pada saat 2024 berakhir, Espargaro diperkirakan akan menjadi pembalap ketiga dengan start terbanyak dalam sejarah. Ia terpaut tipis dari Legenda MotoGP™, Loris Capirossi, yang berada di peringkat ketiga dalam daftar pembalap sepanjang masa saat ini. Espargaro telah mengoleksi tiga kemenangan serta podium MotoGP™ di Moto2™ dan MotoGP™. Ia akan selamanya menjadi bagian penting dari proyek yang membuat Aprilia meraih kejayaan pertama dalam kelas premier.