Grand Prix San Marino menjadi perbincangan hangat. Hujan gerimis menyuntikkan banyak drama ke balapan MotoGP™. Pertaruhan yang dilakukan Jorge Martin (Prima Pramac Racing) untuk mengganti motornya gagal membuahkan hasil. Sebaliknya pertaruhan Marc Marquez (Gresini Racing MotoGP™) yang tetap bertahan di lintasan membawanya melesat kencang, serta menang atas home hero Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team).
Berikut ini adalah beberapa pokok bahasan dari MotoGP™ San Marino:
"Mungkin Itu Sebabnya Saya Masuk Pit"
Dalam media debrief setelah balapan, Martin mengakui bahwa ia dan tim tidak membicarakan potensi turunnya hujan saat balapan. Namun, pembalap Spanyol itu menegaskan keputusan masuk pit dan mengganti motor murni datang dari dirinya.
"Tidak, kami tidak membicarakannya dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Mungkin itu sebabnya saya pit stop. Sangat penting untuk berkomunikasi dengan tim dan mungkin kali ini kami kehilangan sedikit pemahaman di antara kami, tetapi ini 100% kesalahan saya. Dan selalu berguna untuk mendapatkan umpan balik dan informasi lebih lanjut sebelum balapan. Saya mengambil kesempatan itu," tutur Martinator.
"Rencananya adalah Bertahan Selama Mungkin"
Di sisi lain, Jack Miller (Red Bull KTM Factory Racing) berbagi bahwa ia dan timnya mendiskusikan sebuah rencana, serta mengapa tidak memilih untuk melakukan flag-to-flag untuk mengganti motor.
"Maksud saya, hujannya pasti lebih deras. Seperti yang saya katakan sebelumnya kepada Miguel, bukan seluruh lintasan yang terkena hujan dan saya memperhatikan waktu lap saya dengan cukup cermat, masih mencatat waktu sekitar 1:36 hingga 1:38 detik. Anda tidak akan melaju lebih cepat dari itu dengan ban basah termasuk pit stop. Jadi, itu adalah salah satu hal yang mengharuskan saya mencoba berhitung di kepala saya. Saya tidak begitu pandai berhitung, tetapi saya berhasil," ucapnya.
"Tim, tentu saja saya memberi tahu mereka untuk memberi tahu saya saja. Saya berasumsi mereka lebih tahu angka-angkanya. Jadi pada dasarnya, saya coba bertahan selama mungkin. Jadi, panggil saya (untuk masuk pit) selambat mungkin dan saya akan mencoba, serta bergerak sebisa mungkin."
"Dalam Hal Ramalan Cuaca, Jangan Pernah Percaya Davide"
Topik yang sama – tentang berbicara dengan tim tentang cuaca sebelum balapan – juga disampaikan kepada Bagnaia dan Marc Marquez dalam Konferensi Pers pasca-balapan.
"Dalam kasus saya, ya. Saya melihat radar dan saya cukup yakin bahwa hujan tidak akan turun. Davide (Tardozzi) sebelum balapan mengatakan tidak akan hujan. Jadi…jangan pernah percaya Davide, dalam hal ramalan cuaca. Setiap kali dia mengatakan sesuatu, itu kebalikannya," canda Bagnaia.
"Saya meminta tim saya, Frankie (Carchedi), untuk datang sebelum balapan dimulai dan dia mengatakan ramalan cuaca mengatakan tidak, tetapi mungkin sesuatu akan tiba," kata Marquez.
"Ketika mereka mengatakan sesuatu akan tiba berarti hujan ringan. Namun, Anda tidak akan pernah tahu dalam kondisi seperti itu. Saya melihat Franco (Morbidelli) di tikungan pertama, dia kehilangan grip depan. Cukup basah. Tetapi seperti yang saya katakan, itu bukan lelucon. Saya mengikuti pembalap lokal, karena mereka lebih tahu dari saya."
"Saya Tidak Pernah Berpikir Mereka Tersingkir dari Kejuaraan"
Dengan kemenangan Marquez pada dua balapan hari Minggu, #93 dan Enea Bastianini (Ducati Lenovo Team) tertinggal 53 dan 62 poin dari pemuncak klasemen. Bagnaia lalu melontarkan opininya tentang apakah menurutnya kedua rival itu masih dalam perburuan titel 2024.
“Ya, tetapi Anda tidak pernah tahu. Misalnya, kemarin saya tertinggal 26 poin dan hari ini saya tertinggal 7 poin. Sangat mudah untuk membuat kesalahan, terjatuh, mengambil poin, dan memperoleh banyak poin. Saya merasa secara matematis itu mungkin. Anda perlu percaya dan Anda perlu mempertimbangkan bahwa pembalap lain ada di sana untuk memperjuangkan kejuaraan, seperti Marc dan Enea yang selalu memiliki potensi besar,” ucapnya.
“Kami melihat Enea dalam balapan selalu sangat cepat. Marc hari ini menang, dan kemenangan kedua berturut-turut. Saya tidak pernah berpikir mereka tersingkir dari kejuaraan. Saya tahu potensi keduanya. Saya tahu potensi motornya. Saya tahu mereka bisa berjuang untuk Kejuaraan hingga Valencia.”
Akhir pekan menanti sebelum kita kembali ke Misano World Circuit Marco Simoncelli untuk GP Emilia-Romagna. Ini adalah awal dari triple-header saat bersiap untuk musim yang benar-benar menegangkan.