Tak dapat dipungkiri bahwa beberapa tahun terakhir adalah masa sulit yang diarungi Honda. Namun, balapan di Buriram akhir pekan ini – ditambah hasil tes pramusim – menunjukkan ada cahaya terang di ujung terowongan.
Nada-nada yang dilantunkan selama Tes Sepang dan Buriram adalah nada positif dari seluruh penjuru kubu HRC. Kemajuan jelas terlihat. Joan Mir (Honda HRC Castrol) bahkan mengungkapkan hari pertama pengujian di Malaysia merupakan yang terbaik sejak peralihan dirinya ke pabrikan Jepang pada 2023 lalu.
Dan lantunan optimisme pramusim itu kembali dikumandangkan usai Mir menduduki P6 dalam sesi Practice, dipasangkan dengan P10 milik Johann Zarco (Castrol Honda LCR), yang mengukuhkan peningkatan performa HRC selama musim dingin. Dua Honda yang lolos otomatis ke Q2 belum pernah terjadi sepanjang 2024. Jadi, untuk mendapatkan dua kali berturut-turut pada 2025 menunjukkan ada langkah serius yang telah dibuat.
Zarco menjadi pembalap HRC dengan hasil terbaik finis P7 di GP Thailand lalu, sejak Marc Marquez mengantongi P6 di GP Thailand 2023. Itu juga merupakan hasil terbaik sang Juara Dunia Moto2 dua kali bersama Honda sejauh ini.
"Cara yang cukup bagus untuk memulai musim ini dan (itu) balapan yang sulit. 10 Lap pertama mungkin yang paling sulit bagi saya, dan kemudian saya berkata pada diri saya sendiri, 'Cobalah untuk bersabar, karena kamu pakai ban belakang medium', bahwa saya tahu saya bisa mengatasinya dengan baik, dan pembalap lain yang memakai ban soft, mungkin mereka akan terjatuh," tutur pembalap bernomor #5 tersebut.
"Ketika grip belakang mereka mulai berkurang, saya mendapatkan udara dan saya bisa mengendalikan balapan sedikit lebih banyak dan menyalip. Kemudian ketika Anda mendapatkan keuntungan, Anda bisa menyalip para pembalap dan tidak ada orang di depan Anda. Anda mendapatkan udara segar karena hari ini sangat panas dan melaju lebih cepat. Saya berpikir untuk menyalip Bez (Marco Bezzecchi) di akhir, tetapi itu terlalu berlebihan. Saya menerima posisi ketujuh dan itu sudah lebih dari cukup untuk hari ini."
Perolehan poin Honda dari Zarco bertambah dengan poin Tissot Sprint yang dicetak Mir dan Luca Marini (Honda HCR Castrol) yang juga mengumpulkan poin berkat P12 di GP Thailand. Hanya rookie Somkiat Chantra (Idemitsu Honda LCR) yang belum mengemas poin. Akan tetapi, bintang Negeri Gajah Putih itu finis terpaut lima detik saja. Akhir pekan yang sama sekali tak mengecewakan bagi rekrutan teranyar HRC ini.
Mir, seperti halnya Zarco, berpeluang besar untuk meraih sepeuluh besar di Grand Prix sebelum kecelakaan di Tikungan 12 memupus harapan Juara Dunia MotoGP 2020. Setelah balapan, ia mengakui itu adalah kesalahannya. Namun, kegagalan finis tak menghentikannya untuk meninggalkan GP Thailand dengan energi positif.
"Saya senang karena saya pikir kami menjalani akhir pekan yang baik. Saya kira kami menjalani balapan yang hebat. Datang dari belakang, saya bersenggolan dengan Bezzecchi di Tikungan 4 pada lap pertama. Ia menyalip dengan cara yang mudah, dan saya harus keluar lintasan. Dan lalu saya harus memulihkan semua posisi itu. Sedikit disayangkan, karena saya pikir hari ini, kami bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Itulah kesan saya," ujar Mir kepada media.
"Saya pikir hari ini, mungkin kami bisa sangat dekat dalam lima besar dengan kecepatan yang kami tunjukkan. Dan ini adalah sesuatu yang tahun lalu tidak dapat saya katakan kepada Anda dalam balapan apa pun. Jadi ini berarti kami sedang dalam perjalanan. Kami sedang dalam perjalanan. Saya pikir ini adalah skenario terburuk yang bisa kami hadapi dalam hal suhu dan hal semacam ini, dan kami kuat. Jadi saya senang."
Di sisi lain, Marini juga merasa gembira dengan bagaimana akhir pekannya bersama Honda di Buriram.
"Masih banyak lagi yang akan datang. Kami mampu membuat langkah sangat baik sejak terakhir kali kami berada di sini, hanya beberapa bulan lalu. Pada awalnya saya melakukan kesalahan dengan prosedur start karena saya datang terlambat dan terburu-buru. Namun kemudian saya melakukan balapan yang sangat bagus untuk bangkit dari posisi terakhir di tikungan pertama ke posisi ke-12,” ucap pembalap asal Italia itu.
"Tanpa ini kami bisa saja berada di atas sana bersama Mir dan Zarco, bertarung dalam 10 besar. Saya senang dengan apa yang telah kami lakukan, dan saya tahu akan ada lebih banyak lagi seiring berjalannya musim."
Perhentian berikutnya adalah Termas de Rio Hondo. GP Argentina menawarkan tantangan baru dibandingkan dengan ratusan lap yang telah dicatat oleh para pembalap MotoGP di Buriram dan Sepang selama sebulan terakhir. Honda tentu bakal bersemangat untuk melihat apakah perjalanan mereka kembali ke puncak klasemen MotoGP akan berlanjut saat kami membalap di Benua Amerika Selatan dua pekan mendatang.