Salah satu topik pembicaraan terbesar musim ini sejauh ini adalah Marc Marquez vs Francesco Bagnaia, atau lebih tepatnya, seberapa banyak orang yang mengharapkan pertarungan keduanya sering terjadi.
Kita sudah melihat sekilas prospek yang menggiurkan itu – motor Ducati Lenovo Team milik Francesco Bagnaia berhadapan langsung dengan #93 setiap kali mendapat kesempatan, terutama di Mugello. Namun, mamun musim ini rupanya cukup berat bagi #63, yang sukses merengkuh dua titel Kejuaraan Dunia MotoGP pada 2022 dan 2023.
Menjelang ronde di Balaton Park lalu, kesulitan yang dialami Pecco jadi salah satu topik yang ditanyakan kepada Marquez oleh mitra siaran MotoGP, DAZN. Dan berikut jawaban dari #93.
"Sulit dijelaskan dan dipahami karena, misalnya, pada Jumat di Austria, ia adalah pembalap dengan kecepatan terbaik, tetapi seiring berjalannya akhir pekan, peformanya menurun," ujar Marc Marquez.
"Di MotoGP, situasinya seperti ini. Ketika Anda kehilangan sedikit kepercayaan diri dengan motor, Anda mulai kehilangan 0,1 detik di zona pengereman, dan ada empat atau lima zona pengereman, lalu menjadi 0,2 atau 0,3 detik pada akhir lap. Dengan begini, Anda akan terjebak dalam spiral kurangnya kepercayaan diri.
"Itulah mengapa tahun lalu saya berulang kali menekankan bahwa saya harus membangun kepercayaan diri. Ketika Anda mendapatkan kepercayaan diri, Anda dapat mencoba berbagai hal, Anda berkendara lebih bebas, dan mungkin itulah yang terjadi pada Pecco.
"Banyak hal yang menumpuk untuknya, ia lebih kaku di motor dan itu membuatnya melambat, tetapi saya yakin ia dan Ducati akan menemukan jalannya, karena saya melihat cara mereka bekerja. Ia belum lupa cara mengendarai motor karena ada sesi-sesi di mana ia melaju sangat cepat," papar pembalap asal Cervera itu.
DAZN lalu melontarkan pernyataan yang memancing Marc Marquez. "Jadi ini bukan efek Marquez?"
"Tidak, saya tidak berpikir begitu," jawabnya.
"Pada akhirnya, saya bekerja di garasi saya, saya memberikan 100% usaha saya, tetapi…." Marc Marquez tersenyum, kemudian melanjutkan.
"Saya tidak bisa memberitahu Anda. Saya tidak bisa memberitahu Anda karena saya selalu finis di atas rekan setim saya, jadi saya tidak bisa memberitahu Anda."
Itu benar sepanjang musim – namun Marc Marquez kemudian meredam tekanan seiring berjalannya waktu.
"Ketika rekan setim berada di depan – seringkali saya membuat kesalahan dalam balapan karena rekan setim saya berada di depan, seperti saat Dani (Pedrosa) berada di depan di masa lalu. Jadi pasti sulit, dan hari itu pasti akan datang. Akan ada hari ketika rekan setim saya mengalahkan saya dan mereka akan mengatakan Anda tidak pantas mendapatkan motor ini, orang lain yang pantas," ucapnya.
"Namun, Pecco adalah juara dunia dua kali, dia berada di peringkat ketiga dalam klasemen kejuaraan, dia start dari baris depan di Austria… itu bukan drama. Suatu saat nanti dia akan menemukan caranya," yakin Marc Marquez.
Setelah balapan yang berat di Balaton Park, tentu yang diharapkan oleh Bagnaia dalah bangkit di Catalunya dan Misano. Mampukah #63 melakukannya? Temukan jawabannya saat MotoGP menyambangi Circuit de Barcelona-Catalunya pada 5-7 September mendatang.