Poin Pembicaraan: Marc Marquez Berdamai dengan Diri Sendiri

Balapan flyaway pertama kami tak mengecewakan. Juara Dunia MotoGP 2025 telah dinobatkan, dan dua pembalap yang podium menemukan kembali kecepatannya.

Singkatnya, GP Jepang 2025 akan menjadi akhir pekan yang tak terlupakan. Menyuguhkan salah satu comeback terhebat di dunia olahraga, perjalanan kami ke Motegi berakhir dengan gemilang. Marc Marquez (Ducati Lenovo Team) dinobatkan sebagai Juara Dunia MotoGP 2025, sekali lagi memecahkan rekor setelah penantian selama 2.184 hari. Momen ini kian terasa manis dengan kembalinya Francesco Bagnaia ke podium tertinggi. Joan Mir (Honda HRC Castrol) juga kembali podium, melengkapi lembaran baru kisahnya bersama HRC.

Simak poin pembicaraan GP Jepang di bawah ini:

"Saya Berdamai dengan Diri Saya Sendiri"

Marc Marquez melewati garis finis di posisi kedua. Meski bukan kemenangan, hasil itu sudah cukup bagi #93 untuk menjadi Juara Dunia MotoGP 2025. Kesuksesannya membawa namanya dalam sejarah sebagai salah satu comeback olahraga terhebat sepanjang masa. Tak mengherankan jika ia begitu emosional usai merengkuh gelar juara.

Marc Marquez: "Saya punya perasaan yang sangat aneh. Tentu saja saya bahagia, tetapi perasaan pertama saya adalah saya berdamai dengan diri saya sendiri. Kalimat pertama yang saya ucapkan di TV Spanyol adalah bahwa Marc melawan Marc selama lima tahun. Marc melawan cedera, tetapi terutama dari segi mental, itu sulit. Banyak orang di sekitar saya yang sangat membantu. Saya tidak akan menyebutkan nama mereka karena mereka sudah tahu siapa mereka, tetapi tanpa mereka, ini tidak mungkin terjadi.

"Saya membuat keputusan yang sangat sulit, tetapi saya mencapai titik balik di Jepang, tempat saya telah memenangi banyak Kejuaraan. Tim Ducati saya naik podium, tim Honda saya juga naik podium, jadi itu adalah hari yang sempurna."

"Dia Tak Terkalahkan Musim Ini"

Francesco Bagnaia kembali ke podium tertinggi, menemukan kepingan terakhir dari teka-teki di Motegi. Pembalap #63 ini menyabet pole position, yang berhasil dikonversinya menjadi kemenangan Sprint dan GP Jepang. Bahkan dalam balapan Grand Prix, Pecco unggul 4,196 detik. Namun, lajunya tidak mudah. Asap sempat keluar dari motornya sepanjang lap-lap terakhir.

Bagnaia: "Saya tidak pernah pergi. Memang benar hasil saya musim ini agak aneh. Apa yang terjadi akhir pekan ini adalah sesuatu yang terjadi setelah kami akhirnya menemukan jalan. Saya sangat senang dengan hasil hari ini, tetapi saya juga sangat kesal dengan akhir pekan ini karena (jika) kami mungkin bisa melakukannya lebih awal, mungkin setelah satu atau dua Grand Prix. Tetapi terkadang segalanya tidak berjalan sesuai keinginan.

"Saya hanya ingin menikmati momen ini dan mengucapkan selamat yang sebesar-besarnya kepada Marc, yang pantas mendapatkan gelar juara ini. Dia tak terkalahkan musim ini, jadi mari kita lihat apakah saya bisa bersaing dengannya pada lima balapan berikutnya." 

"Dia Meringankan Beban Saya"

Alex Marquez (BK8 Gresini Racing MotoGP) menghadapi akhir pekan sulit di Motegi. Gagal mencetak poin saat Sprint, dan akhirnya finis keenam di GP Jepang. Hari itu sendiri merupakan hari yang emosional bagi seluruh keluarga Marquez, yang mana Alex ikut merayakan gelar juara sang kakak.

Alex Marquez: "Saya sangat senang, pertama-tama, dia meringankan beban saya. Akhir pekan ini tidak mudah dikendalikan, karena saya satu-satunya pembalap yang punya peluang untuk menang, ada banyak kamera dan orang di sana. Lalu, ketika Anda tidak punya feeling yang bagus di trek, semuanya terasa seperti bola besar, dan itu semakin buruk. Tapi dia pantas mendapatkannya. Saya tidak pernah ragu dia akan kembali dan menjadi kuat. Memang benar orang-orang di rumah hanya melihat 10% dari comeback-nya, bukan 100%, dan saya mendapat kehormatan untuk menyaksikan keseluruhan comeback secara langsung." 

"Akhir Pekan yang Luar Biasa"

Joan Mir tampil gemilang di Motegi. Mengamankan posisi start kedua, yang dilanjutkan finis keempat dalam balapan Sprint. Ia kemudian mengakhiri balapan hari dengan podium. Itu adalah podium pertama Mir sejak 2021, menandai momen penting dalam kariernya bersama HRC di kelas premier.

Mir: "Akhir pekan yang luar biasa, sempurna! Kemarin, saya hampir meraih pole position, tapi gagal. Lalu, saya juga berjuang untuk podium di Sprint, tapi (juga) gagal. Hari ini saya memanfaatkan kesempatan untuk meraih podium. Saya tahu balapan panjang akan sulit karena kami harus mengendalikan lap, karena biasanya kami sering turun (performanya). Untuk balapan ini, saya rasa, saya melakukannya dengan sempurna. Saya mencoba banyak mengerem untuk mengamankan ban, dan akhirnya saya berhasil memperlebar jarak di akhir balapan."

"Comeback Terhebat dalam Sejarah Olahraga"

Akhir pekan campur aduk Pedro Acosta (Red Bull KTM Factory Racing). Start dari baris kedua, diikuti dengan podium Sprint. Situasi tampak positif pada balapan GP Jepang Minggu, saat ia bertarung di barisan terdepan. Namun, Acosta mulai kehilangan kecepatannya, yang berujung dengan melebar di Tikungan 1 pada Lap 19. Nol poin.

Acosta: "Kami tahu balapan ini akan sulit dengan ban ini, tetapi kami tidak pernah membayangkan akan sesulit ini. Memang begitulah adanya. Kami tahu kami telah mengalami masalah ini sejak awal musim. Sekarang saatnya untuk melihat data bersama tim dan melihat apakah ada solusi dalam waktu singkat.

"Saya pikir ini adalah comeback terhebat dalam sejarah olahraga. Pada akhirnya, saya pun terharu ketika melihat video yang dibuat orang-orang untuknya, jadi saya tidak bisa membayangkan apa yang dirasakannya. Selamat untuknya dan juga orang-orang di sekitarnya, karena terkadang orang-orang di sekitar kita lebih menderita daripada orang yang cedera."

Dapatkan Newsletter Resmi MotoGP™!
Buat akun sekarang untuk mengakses konten video, laporan hasil balapan, hingga Newsletter MotoGP™ serta informasi menarik lainnya.