Poin Pembicaraan: Bagnaia Temukan Kembali Kepercayaan Diri

Telusurui beberapa topik terhangat dari putaran kedelapan GoPro Grand Prix Aragon 2025.

Marc Marquez (Ducati Lenovo Team) mendominasi penuh GP Aragon untuk mengemas kemenangan keempatnya musim ini, sementara Alex Marquez (BK8 Gresini Racing) dan Francesco “Pecco” Bagnaia (Ducati Lenovo Team) bergabung dengan #93 di podium.

Berikut adalah poin-poin pembicaran dari Ronde 8 di MotorLand akhir pekan lalu:

Pecco Percaya Diri Lagi

Setelah performa yang mengecewakan dalam beberapa balapan terakhir, Pecco seolah kembali seperti semula dalam GP Aragon. Perubahan kecil pada cakram rem motornya membuat perbedaan besar. Itu memungkinkannya untuk dapat lebih mengontrol pengereman, sehingga #63 bisa memacu Desmosedici GP25 dengan lebih percaya diri.

"Saya lebih senang dengan posisi ketiga ini daripada hasil lain yang kami lakukan di masa lalu," ucapnya.

"Kami baru saja mengganti cakram (rem) motor. Itu adalah sesuatu yang tidak pernah kami lakukan sebelumnya. Itu adalah sesuatu yang tidak kami pikirkan karena biasanya selalu sama. Itu adalah langkah besar dan membantu saya untuk dapat mengurangi pengereman dan mengurangi kecepatan lebih banyak.

"Mugello adalah trek tempat saya selalu sangat kompetitif. Saya hanya ingin tiba di sana dan setidaknya berjuang untuk itu. Tidak seperti akhir pekan ini yang mana saya finis di podium, tetapi saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk menang. Saya ingin setidaknya memiliki kesempatan.

"Kami kehilangan poin tetapi kami mendapatkan kepercayaan diri. Sejujurnya, setelah kemarin, setelah dua GP terakhir, penting untuk memulai kembali dari posisi seperti hari ini. Itu juga penting bagi tim. Saya sangat senang dengan podium ini. Memang benar bahwa terakhir kali saya finis ketiga adalah di Jerez dan saya kecewa. Saya marah. Segalanya dapat berubah dengan cepat. Saya hanya perlu senang dengan hari ini dan mencoba untuk terus bekerja," papar Pecco.

Marquez Teringat Akan Kesalahan

GP Aragon jadi pertunjukkan masterclass Marc Marquez. Memimpin setiap, lalu pole position dikonversi menjadi kemenangan Tissot Sprint, serta mengeklaim podium tertinggi Grand Prix. Kendari dari luar tampak berjalan mulus, #93 mengakui bahwa ia sempat ragu karena memikirkan kesalahan yang pernah dilakukannya saat memimpin balapan.

"Jika kami ingin memperjuangkan Kejuaraan, kami tidak boleh mengulang kesalahan seperti yang kami lakukan di Austin pada akhir pekan. Yang lain, oke, tetapi Austin adalah kesalahan besar dan hari ini saya sangat fokus. Dengan enam atau tujuh lap tersisa, saya mulai memikirkan kesalahan itu. Saya bertanya pada diri sendiri, 'Bagaimana saya harus mengelola situasi?'. Namun, kemudian saya melihat waktu lap dan saya melaju dengan kecepatan rendah 1 menit 47 detik tanpa konsentrasi penuh. Kemudian saya memutuskan untuk meningkatkan kecepatan agar dapat fokus lagi," tuturnya.

Itu terbukti menjadi momen istimewa secara umum bagi keluarga Marquez sekali lagi, dengan Marc dan Alex naik podium di sirkuit yang terletak hanya dua jam dari tempat mereka dibesarkan, Cervera.

"Saya hanya menikmati lap terakhir dan garis finis bersama Alex. Di Jerez, saya lebih sedih dari biasanya karena dia menang dan saya tidak ada di podium untuk merayakan bersamanya. Namun, hari ini kami bisa merayakan bersama di podium," imbuh Marc Marquez.

Pernyataan serupa dilontarkan Alex Marquez. "Saya sudah katakan di Jerez bahwa bagi saya itu adalah hari Minggu yang sangat istimewa, tetapi saya merindukan Marc di podium untuk merayakan bersama. Hari ini kami bisa merayakan di depan seluruh keluarga, semua penggemar di tikungan ke-13. Itu sangat menyenangkan. Senang untuknya karena dia meraih kemenangan, tetapi dia adalah rival kami," ujarnya.

Senior versus Rookie

Duel antara Franco Morbidelli (Pertamina Enduro VR46 Racing Team) dan Fermin Aldeguer (BK8 Gresini Racing) menarik perhatian di GP Aragon. Keduanya tampil ngotot demi memperebutkan posisi finis kelima. Pada akhirnya, Franky berhasil mengalahkan sang debutan. Usai balapan, mereka berdua mengaku menikmati pertarungan itu.

"Saya tidak merasakan apa yang saya harapkan dan saya berisiko mengalami kecelakaan tiga kali, dua kali kecelakaan besar, di Tikungan 9 dan Tikungan 10. Jadi saya sangat senang bisa membawa pulang motor, terlebih lagi saat berada di P5, karena pada akhirnya saya harus bertarung melawan Fermin untuk posisi kelima," terang Morbidelli.

"Itu adalah pertarungan yang sangat bagus. Dia memiliki potensi besar di akhir dan saya senang bisa mengalahkannya, tetapi dia sangat kuat. Rasanya mirip dengan melawan Marc di Silverstone, perbedaannya adalah pada akhir balapan. Dengan Marc, saya tidak bisa mengalahkannya. Kali ini dengan Fermin saya bisa, tetapi dia sangat kuat."

Sedangkan rookie Aldeguer menimpali, "Pertarungan yang menyenangkan. Pada akhirnya saya pikir itu adalah balapan yang bagus. Saya tidak 100% senang, karena jika saya finis kelima, dan memenangi pertarungan, mungkin saya akan lebih senang. Namun, kami tidak mendapatkan start terbaik, karena saya melintir. Saya tidak kehilangan banyak posisi, tetapi saya tidak berhasil bangkit.

"Pertarungan pertama dengan Morbidelli, setelah lap kedua, dia mengenai saya. Saya melaju lurus, saya kehilangan banyak waktu dan feeling saya tidak begitu baik untuk bangkit. Ketika mendekati Morbidelli lagi, ban depan saya sedikit hancur karena graining. Suhu juga meningkat drastis. Dan kemudian saya mencoba untuk bertarung dengan kemampuan terbaik saya. Namun, Morbidelli sulit dilawan dan dia juga memiliki banyak pengalaman dan dia menang. Saya (masih) seorang rookie.

"Kami memperoleh banyak pengalaman dari pertarungan ini dan dengan posisi keenam. Lami harus sangat senang karena delapan balapan lalu saya akan mendapatkan hasil seperti ini," tambah Aldeguer.

Kegembiraan dan Kepuasan Mir

Untuk pertama kalinya dalam kariernya di Honda, Joan Mir berhasil menembus finis 10 besar beruntun. Ia mengemankan posisi ketujuh dalam GP Aragon, serta meraih sembilan poin yang membuatnya mengoleksi 27 poin sejauh musim ini – yang sudah melampaui total perolehan poin pada dua musim terakhir.

"Akhirnya kami bisa menyelesaikan balapan dengan hasil yang kurang lebih baik. Saya tidak pernah puas dengan posisi ketujuh selama karier saya, tetapi sekarang ya, sekarang saya senang. Jadi bayangkan situasi yang sedang kita hadapi. Kami berada dalam situasi yang sangat sulit dan akhirnya bisa bertarung dengan orang-orang ini. Kami harus senang karenanya," kata Mir.

"Kami harus senang. Kami tidak punya alat untuk melakukan apa pun lagi. Kita tidak punya pilihan lagi. Jadi, saya akan tidur dengan sangat tenang, mengetahui bahwa saya telah memberikan 100%. Kami harus terus berusaha. Kami jauh lebih dekat daripada tahun lalu, tetapi itu tidak cukup.

"Kami berusaha keras. Saya rasa, kami melakukan pekerjaan dengan baik dan sedang dalam proses untuk bangkit kembali, tetapi kami masih kekurangan akselerasi, kecepatan tertinggi, dan cengkeraman. Ini adalah sesuatu yang harus kami tingkatkan," tandasnya.

Dapatkan lebih dekat ke setiap lap dengan diskon 40%

Bersiaplah untuk sisa musim 2025 dengan MotoGP™ VideoPass

Langganan sekarang!
Dapatkan Newsletter Resmi MotoGP™!
Buat akun sekarang untuk mengakses konten video, laporan hasil balapan, hingga Newsletter MotoGP™ serta informasi menarik lainnya.