Anda telah menunggu empat bulan untuk momen ini. Segala ketakutan dan ekspektasi Anda mungkin belum terjawab sepenuhnya. Namun, akan ada indikasi nyata atas apa yang terbentang dalam 20 balapan mendatang. Apakah pembalap, tim, dan penyelenggara membuat keputusan tepat. Qatar Airways Grand Prix Qatar di bawah lampu sorot Lusail akhir pekan ini mungkin hanya permulaan, tetapi banyak pertanyaan bakal terjawab.
Yang terbesar dari semuanya. Mampukah Marc Marquez jadi Juara Dunia kelas premier tertua di era MotoGP™? Sang pembalap telah mengoleksi enam gelar dalam sepuluh musim terakhir. Dan kini beralih dari Honda ke Ducati. Bahkan kepergian Valentino Rossi dari Honda ke Yamaha pada 2004 silam tak menjadi berita utama yang sama, meski Marquez akan senang membacanya saat ia memulai petualangan barunya. Rossi memenangi putaran pembuka Grand Prix di Afrika Selatan, serta berhasil mempertahankan gelar dunia. Itu bisa dilakukan Marc.
Juara Dunia Moto2™ 2023, Pedro Acosta, bersiap melakoni debut MotoGP™. Tekanan bahkan sudah meningkat usai performa mengesankan bersama Red Bull GASGAS Tech3 saat tes pramusim. Dapatkah remaja Spanyol itu mengikuti jejak Marquez dengan menambahkan titel MotoGP™ pada musim pertamanya? Sanggupkah ia menandingi Jarno Saarinen dan Max Biaggi dengan meraih kemenangan dalam debutnya di kelas premier? Tak satupun dari mereka merengkuh gelar juara karena alasan yang sangat berbeda. Namun, Marquez menang pada penampilan keduanya di kelas premier, dalam perjalanan menuju titel Dunia.
Bisakah Juara Dunia MotoGP™ dua kali, Pecco Bagnaia, bergabung dengan klub yang sangat eksklusif, yang mana hanya sembilan pembalap meraih tiga gelar secara beruntun? Rekan setimnya di Ducati Lenovo Team, Enea Bastianini, menghadapi musim 2024 berbekal harapan baru setelah dibekap cedera tahun lalu. Saya ingat Barry Sheene kembali membalap pada putaran pembuka Grand Prix Afrika Selatan 1983, enam bulan setelah ia memasang 28 sekrup dan dua pelat ke kakinya yang hancur, usai kecelakaan saat latihan di Silverstone. Juara Dunia GP 500cc dua kali itu finis kesepuluh sekembalinya pulih dari cedera.
Bukan hanya pembalap dan tim yang menyaksikan putaran pembuka dengan rasa gentar setelah mengambil beberapa keputusan besar. Putaran pembuka di Suzuka 2002 mewakili perubahan terbesar sebelum dan sesudahnya. Peralihan ke era 4-tak. Mungkinkah mesin 2-tak 500cc tetap kompetitif melawan 4-tak 990cc? Saya pikir mereka bisa melakukannya di sirkuit tertentu, tetapi teori saya menghilang di tengah hiruk pikuk suara dan kecepatan. Valentino Rossi memimpin revolusi dengan kemenangan mengendarai Honda RCV211V. Satu-satunya ancaman 2-tak datang di Sachsenring. Namun, Olivier Jacque dan Alex Barros tersingkir saat memimpin.
Pada 1987, para pembalap menghadapi tantangan yang sangat baru lagi di putaran pembuka di Suzuka. Kopling start akhirnya menggantikan push start lama di semua kelas. Selama 38 tahun pembalap harus menyalakan mesin motor mereka untuk memulai balapan Grand Prix. Beberapa orang duduk di samping kursi motor, memiringkan kaki mereka ke pijakan kaki begitu mesin menyala. Yang lain hanya mendorong dan mendorong, melompat ke kursi motor ketika mereka memiliki kecepatan yang cukup untuk menyalakan mesin. Seperti yang dapat Anda bayangkan, ini adalah perubahan yang diterima dengan baik oleh semua orang.
Semuanya dimulai pada suatu pagi yang cerah dan kering pada 13 Juni 1949, saat para pembalap 350cc berbaris di Glencrutchery Road di Isle Man. Dunia terkenda dampak buruk Perang Dunia yang berakhir empat tahun sebelumnya telah siap untuk merayakan, merangkul, dan menikmati cahaya yang sangat dibutuhkan. Balapan pertama Kejuaraan Dunia yang merayakan ulang tahun ke-75 musim ini.
Tidak ada yang berubah dalam tiga perempat abad. Penantiannya masih sepadan.