Nick Harris Blog: Superstar Pertama dalam Balap Motor

Untuk melanjutkan perayaan ulang tahun ke-75 Kejuaraan Dunia balap motor, Nick Harris mengenang sang perintis roda dua pada era 1950-an.

Mengenakan baju balap berwarna hitam dan rambut hitam yang disisir ke belakang saat melepas helm. Memenangi balapan Kejuaraan dunia pertama dan merengkuh enam gelar juara. Memimpin aksi pemogokan terhadap promotor soal start dan hadiah uang. Geoff Duke akan menjadi menjadi Superstar pertama balap motor.

Setiap era punya satu. Giacomo Agostini pada 1960-an, Barry Sheene dan Kenny Roberts pada 1970-an, serta Valentino Rossi pada 2000-an. Semua Juara Dunia memiliki talenta istimewa. Namun, hanya segelintir yang memiliki bakat ekstra unguk mendapatkan status superstar. Karisma, pesona, ketampanan dan keinginan untuk memperjuangkan hak diri sendiri serta orang lain menjadikan mereka berbeda. Pada awal 1950-an, ketika Kejuaraan Dunia balap motor baru saja dimulai, muncullah Superstar pertama. Geoff Duke adalah pelopor, baik di dalam maupun di luar lintasan, untuk memimpin jalan bagi mereka yang mengikutinya.

MotoGP Legend Geoff Duke
MotoGP Legend Geoff Duke

Publik Inggris sangat membutuhkan pahlawan olahraga setelah kerasnya Perang Dunia II dan Duke tidak mengecewakan mereka. Dia memenangi perlombaan Kejuaraan Dunia 500cc pertamanya di TT di Isle of Man pada 1950, mengendarai Norton satu silinder dengan rangka kasur bulu yang revolusioner. Dia berjuang mati-matian untuk merebut gelar juara dunia 350cc dan 500cc dengan motor Inggris, tetapi harus puas menempati peringkat kedua. Setahun kemudian, dia tampil lebih baik.

Dengan dukungan bangsa, Duke melawan tantangan besar dari mesin empat silinder Gilera Italia untuk mengklaim titel dunia 500cc pertamanya. Dia lalu menambahkannya dengan gelar ganda Kejuaraan 350cc. Duke menjadi terkenal dan olahragawan nomor satu di Inggris. Dia terpilih sebagai Sportsman of the Year oleh pemirsa televisi BBC, serta dianugerahi Order of the British Empire pada 1953.

BERGABUNGLAH DENGAN KAMI DI #AmericasGP!

Kami membagikan dua tiket kepada penggemar terdaftar yang berpartisipasi

Bergabunglah sekarang!

Untuk menyenangkan penggemar Inggris, Duke memutuskan tetap bersama Norton guna menghadapi tantangan Italia secara langsung pada 1952. Namun, tantangannya masih belum jelas. Meski mempertahankan gelar Kejuaraan 350cc, Gilera empat silinder dan MV Agusta mengambil alih kelas utama 500cc. Duke kemudian bergabung dengan Gilera pada 1953 setelah banyak pertimbangan. Dalam semalam, popularitas pria Inggris tampan ini beralih ke penggemar Italia yang memujanya, saat ia mendapatkan kembali gelar juara dunia 500cc dan memimpin Gilera meraih treble. Dia mempertahankan gelar itu setahun kemudian. Dan pada 1955 membela para pembalap privateer yang diperlakukan begitu buruk oleh promotor yang mencari uang. Semuanya muncul di Dutch TT di Assen.

MotoGP Legend Geoff Duke
MotoGP Legend Geoff Duke

Sebanyak 12 pembalap 350cc hanya menyelesaikan satu lap sebagai protes terhadap tawaran uang awal yang tidak seberapa. Penyelenggara panik ketika pebmalap 500cc, yang dipimpin oleh Duke dan rekan setim Reg Armstrong, mengancam akan melakukan hal sama untuk mendukung para privateer. Usai beberapa negosiasi pada menit-menit terakhir, balapan tetap dilanjutkan, tetapi FIM tidak senang. Pada akhir musim, mereka menskors Duke – yang meraih gelar 500cc keempatnya – dan Armstrong, ditambah 12 pembalap lainnya selama enam bulan. Bertentangan dengan penilaiannya yang lebih baik, Duke membuat permintaan maaf secara langsung dan FIM mengalah. Tetapi ia hanya diizinkan membalap di kompetisi domestik, yang berarti dia melewatkan dua putaran pembuka Kejuaraan Dunia musim berikutnya. Terlepas dari ketenaran dan kekayaannya, Duke siap membela apa yang dia yakini. Dua puluh empat tahun kemudian, Juara Dunia, Kenny Roberts, melakukan hal yang sama dengan kesuksesan yang jauh lebih besar.

Duke mencoba-coba balap mobil dan sebagai manajer tim untuk Gilera yang direvitalisasi setelah pensiun. Dia tinggal di tempat semuanya dimulai di Isle of Man dan meninggal dunia pada 2015. Dia adalah pelopor sejati bagi para superstar yang mengikuti, dan bukan hanya karena baju balap yang berwarna hitam itu.