Liqui Moly Motorrad Grand Prix Deutschland terbukti tak terlupakan. Balapan pada Minggu merupakan puncak dari tiga hari penuh aksi menegangkan. Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) raih kemenangan usai crash menyakitkan Jorge Martin (Prima Pramac Racing). Hal penting lainnya adalah bahwa setelah 30 lap intens di Sachsenring, Marc dan Alex Marquez mengukir sejarah secara bersama-sama.
Untuk pertama kalinya dalam 27 tahun di kelas utama, dan untuk pertama kalinya dalam era MotoGP™, sepasang saudara berhasil berbagi podium. Marc finis di P2 di depan Alex yang finis P3. Bukan rahasia lagi kedua pembalap asal Cervera itu bermimpi untuk berbagi podium suatu hari nanti. Mereka telah mengukir sejarah dengan memenangi balapan Grand Prix, serta menjadi Juara Dunia pada musim yang sama (2014 dan 2019) di kategori yang berbeda. Tetapi keduanya belum pernah berbagi podium di kelas yang sama.
#93 membuka akhir pekan GP Jerman diriingi ekspektasi tinggi. Koleksi 11 kemenangan membuatnya sebagai favorit. Namun, ia dihadapkan jalan penuh gejolak. Marc mengalami kecelakaan dua kali pada Jumat. Kecelakaan yang kedua saat sesi Practice, highside di Tikungan 11, menyebabkannya patah tulang jari kelingking kiri dan memar parah pada tulang rusuknya. Alhasil, ia harus memulai kualifikasi dari Q1, menambah lukanya.
Sabtu tidak jauh lebih mudah bagi Juara Dunia delapan kali itu. Meski harus menahan rasa sakit, ia berupaya sekuat tenaga untuk mencapai Q2. Tetapi lajunya terhalang oleh Stefan Bradl (Honda) saat melakukan time attack terakhirnya. Gegara hal tersebut, Marc harus puas menghuni grid start ke-13. Pun demikian, ia mampu mencetak poin dalam Tissot Sprint berkat finis keenam.
Di sisi lain, Alex menjalani akhir pekan yang agak lebih tenang. Walau lolos otomatis ke Q2, Spaniard sempat mengalami kecelakaan saat kualifikasi. Situasi ini memaksanya untuk menghadapi balapan dengan rasa sakit. Namun, Alex memulai balapan di posisi yang lebih baik ketimbang Marc. Alex lebih kesulitan dalam Sprint, yang mana hanya bisa urutan kesembilan. Melihat catatan waktunya sebelum lomba, peluang Marquez bersaudara untuk berbagi podium terbilang kecil. Namun, dalam balapan, segalanya mungkin terjadi.
Marc, didera masalah lebih lanjut sepanjang balapan setelah kontak dengan Franco Morbidelli (Prima Pramac Racing), membuatnya kehilangan fairing, berhasil naik sembilan posisi untuk mengejar Alex, yang berada di P3. Pertarungan memperebutkan posisi podium terakhir terjadi antara kakak dan adik, dengan tampaknya salah satu dari mereka harus kehilangan kesempatan.
Tetapi, kecelakaan Jorge Martin (Prima Pramac Racing) jelang akhir perlombaan, memberi Marquez bersaudara untuk berbagi podium pertama kalinya. Kian istimewa lantaran keberhasilan finis tiga besar juga merupakan podium ganda pertama kedua pembalap bersama Gresini Racing di MotoGP™. 27 Tahun kemudian, Marc dan Alex menulis babak baru dalam buku sejarah.
Pasangan saudara terakhir yang berbagi podium di kelas utama adalah Aoki bersaudara. Duo kakak-adik asal Jepang, Nobuatsu dan Takuma, melakukannya dalam Grand Prix Imola pada 1997 silam. Kala itu, keduanya juga mengendarai motor yang sama, Honda. Nobuatsu finis kedua, di belakang Mick Doohan, sementara Takuma posisi ketiga.
Dengan 11 Grand Prix yang masih tersisa musim ini, akankah Marquez bersaudara mampu terus menorehkan sejarah lainnya? Peluang berikutnya bakal datang dalam akhir pekan pertama pada Agustus mendatang di Silverstone. Jangan lewatkan!