Poin maksimum yang ditawarkan pada 2024 sejauh ini adalah 666 poin. Setelah semua ketegangan, drama serta tontonan luar biasa yang telah kita nikmati dari 18 Grand Prix, hanya 17 poin yang memisahkan Juara Dunia bertahan, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) dan puncak klasemen yang diduduki oleh Jorge Martin (Prima Pramac Racing).
Konsistensi yang ditunjukkan Martinator membawanya sebagai pesaing serius untuk merengkuh gelar juara. Sudah pasti pula pembalap bernomor #89 itu bakal sekuat tenaga mempertahankan keunggulan yang dimiliki. Sementara di sisi lain, Pecco juga tak kalah berhasratnya dalam mengamankan titel dunia secara tiga kali beruntun.
THE REMATCH
Kemenangan di GP Thailand bukan sekadar menandai kali pertama Bagnaia memenangi balapan basah MotoGP™. Itu adalah pernyataan besar untuk membalikkan keadaan pada apa yang tampaknya tak terelakkan usai balapan Sprint. Ia menunjukkan dengan jelas bagaimana dirinya berani mengambil risiko di tengah keraguan dan pertanyaan yang mengelilinginya. Kendati demikian, Martin melakukan hal serupa akhir pekan lalu. Terlepas dari hasil tanpa kemenangan, Spaniard pulang dari Buriram dengan hanya kehilangan lima poin yang dipangkas oleh Bagnaia.
Kini di sinilah kita berada, di Petronas Sepang International Circuit. Buku catatan performa menyatakan Bagnaia seharusnya memiliki keuntungan, tetapi kecepatan dan puncak klasemen, justru menguntungkan Martin. Sekali lagi, keduanya tahu persis apa yang dipertaruhkan. Pilihan Bagnaia bersifat biner, yakni finis di depan Martin atau terus kehilangan posisi. Sedangkan pilihan Martin adalah serangkaian perhitungan rumit lainnya. Juga bahwa raihan pada Sprint dapat membuatnya memiliki match point pertamanya pada balapan Grand Prix.
PARA RIVAL
Kemungkinan ada dua kekhawatiran utama bagi kedua penantang, dan masing-masing menarik dengan caranya sendiri. Seperti biasa, Marc Marquez (Gresini Racing MotoGP™) tampil menonjol. Sebelumnya ia pernah berkata lebih suka Bagnaia mempertahankan nomor #1. Baginya, itu bakal membawa keuntungan tersendiri tandem dengan Juara Dunia bertahan musim depan. #93 juga mengetahui betul akan posisinya, yang sering berada di barisan depan, dapat menjadi faktor penentu.
Keunggulan berada di depan kemungkinan besar juga akan dinikmati oleh Enea Bastianini. Tahun lalu, saat keduanya melebar di Tikungan 1, fokus satu sama lain dan tidak ada yang lain, Bestia memimpin – dan dia tidak menoleh ke belakang. Bastianini tidak perlu melakukannya, karena tidak ada seorang pun di sana. Namun, jika mengingat satu tahun kemudian, ia berduel dengan Bagnaia dan dalam batasan tertentu tak dalam limit di Emilia-Romagna. Akan menarik untuk melihat apakah pit board Gresini menuliskan "P2 OK" untuk Marquez pada 2024, seperti yang terjadi pada Bastianini musim 2022. Ducati memiliki kartu untuk dimainkan. Marc Marquez bergabung dengan tim pabrikan. Martin akan pindah ke Aprilia. Akan tetapi, gelar konstruktor dan tim sudah dimenangkan, ditambah Bastianini bakal hijrah ke KTM.
PARA PENANTANG
Alex Marquez (Gresini Racing MotoGP™) tampil memukau di Sepang musim lalu dan sepertinya kali ini tak akan menahan diri. Tidak berbeda jauh dengan Marco Bezzecchi (Pertamina Enduro VR46 Racing Team), serta Franco Morbidelli (Prima Pramac Racing), mungkin bahkan lebih dari itu. Lalu, ada yang bahkan tidak puas dengan mencampuradukkan semuanya di trek dan meminta sedikit bumbu konferensi pers untuk melengkapinya, yaitu Pedro Acosta (Red Bull GASGAS Tech3).
Meraih podium MotoGP™ pada musim perdana bukan hal yang mudah, tetapi lebih sulit lagi jika itu adalah pertarungan kelas premier pertama yang basah di Buriram. Acosta melawan Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) terlebih dahulu, kemudian Jack Miller. Sang rookie benar-benar membakar semangat duo seniornya itu.
Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP™) juga tampil gemilang di Sepang musim lalu, dan tampil gemilang di Buriram tahun ini, sebelum lalu terjatuh lantaran insiden dengan Morbidelli. El Diablo pastinya bakal mencoba untuk bangkit lagi akhir pekan ini. Sementara itu, Maverick Vinales (Aprilia Racing) terus memimpin Aprilia, meski dengan beberapa pasang surut dalam pertarungan ketat di belakang kelompok terdepan.
PARA PENCARI
Ada banyak penampilan yang patut dicatat dalam pengejaran ini. Johann Zarco (CASTROL Honda LCR) meraih hasil terbaik Honda sejauh musim ini di Buriram. Itu adalah akhir pekan solid dalam hal poin untuk pabrikan Jepang karena semua motor mencetak poin pada Minggu lalu – meski Joan Mir (Repsol Honda Team) sempat terlibat insiden dengan Marc Marquez. Rekan setim Luca Marini (Repsol Honda Team) juga mencatat banyak hal positif dari GP Australia, serta Takaaki Nakagami (IDEMITSU Honda LCR) tidak jauh dari pembalap Italia itu.
Beberapa pembalap lain yang ingin maju dan memangkas defisit mereka sendiri adalah Aleix Espargaro (Aprilia Racing) dan Raul Fernandez (Trackhouse Racing), yang akan berbagi garasi lagi dengan pembalap penguji Lorenzo Savadori, serta Alex Rins (Monster Energy Yamaha MotoGP™) dan Augusto Fernandez (Red Bull GASGAS Tech3).
THE MANIAC
Andrea Iannone kembali sebagai pengganti Fabio Di Giannantonio di Pertamina Enduro VR46 Racing Team. Apa yang bisa kita harapkan darinya? Ada banyak hal yang bisa dipelajari, diderita, disembuhkan, dimenangkan, dikalahkan, ditemukan kembali, dan dibayar oleh manusia dalam lima tahun. Dalam olahraga ini, motor telah berubah, grid juga telah berubah, serta formatnya telah berubah. CV milik The Maniac pun telah berubah. Sekarang ia berstatus pemenang WorldSBK. Banyak penggemar MotoGP™ hanya berharap, bahwa satu hal tidak berubah sama sekali, yakni kemampuan bawaan untuk menghibur, apa pun opini yang terbagi dua akan sosoknya.
SHOWTIME
Sabtu
Tissot Sprint: 14.00 WIB
Minggu
Grand Prix: 14.00 WIB