Kemenangan perdana Alex Marquez di MotoGP (BK8 Gresini Racing MotoGP), kesalahan Marc Marquez (Ducati Lenovo Team), hingga performa brilia Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP). GP Spanyol 2025 menghadirkan banyak cerita. Mari kita bahas beberapa di antaranya sebelum melanjutkan tur Eropa ke Le Mans.
HARINYA ALEX MARQUEZ
Berada di belakang Marc Marquez saat sang kakak terjatuh di Tikungan 8, Alex Marquez tahu bahwa adalah kesempatan emasnya untuk mengeklaim kemenangan MotoGP pertamanya yang sangat didambakan.
"Saya tahu bahwa peluang hari ini sangat besar. Saya mencoba untuk benar-benar fokus. Terutama ketika saya melihat Marc terjatuh di tikungan kedelapan. Saya berkata, ‘Hari ini adalah harimu.’ Saya hanya mencoba menyalip kedua pembalap itu. Saya tahu bahwa tanpa Marc di trek hari ini, saya memiliki beberapa peluang, tetapi tanpa dia, saya tahu saya adalah yang terkuat. Jadi saya tetap fokus, terus melaju. Ketika saya menyalip Fabio, saya hanya mencoba untuk membuat kecepatan saya tanpa hal-hal yang gila dan mencoba untuk mencapai tujuan hari ini," paparnya.
"Ketika dia kehilangan kendali, pada saat itu saya berkata di dalam helm, “Tidak!” Karena dia mencoba untuk melakukan penyelamatan berkali-kali dan kemudian dia menghilang dari sisi saya. Kemudian pada saat itu, saya seperti, klik. Dia mengaktifkan saya. Itulah yang saya katakan ketika saya melihatnya terjatuh. Saya berkata, ini adalah harimu. Anda tidak boleh kehilangan peluang lagi seperti di Austin. Jadi itu emosional selama 0,5 detik. Kemudian hanya fokus pada balapan saya," imbuh Alex Marquez.
QUARTARARO AKHIRI PACEKLIK PODIUM YAMAHA
Performa hanya sementara, kelas adalah permanen. Pole position dan finis kedua jadi doronga besar bagi Quartararo serta Yamaha. Raihan gemilang itu sekaligus pengingat akan kualitas dan kemampuan yang dimiliki oleh El Diablo.
"Saya sangat menikmati balapan ini. Sudah bertahun-tahun sejak saya memimpin balapan MotoGP. Perasaan tidak ada seorang pun di depan sungguh luar biasa. Secara mental, ini merupakan langkah besar bagi saya untuk mengetahui bahwa kami cepat. Kami tahu bahwa kami dapat bersaing dengan mereka, tetapi saya pikir untuk balapan berikutnya kami tidak boleh berekspektasi," ucap Quartararo.
“Motornya sama seperti dua GP terakhir, dan kami tahu betapa kami berjuang keras di Qatar. Jadi, mari kita coba untuk tetap tenang. Saat kami memiliki kesempatan untuk tampil di GP seperti ini, kami akan memanfaatkan kesempatan itu sebaik mungkin untuk melakukan apa yang telah kami lakukan,” tandasnya.
MESIN V4 YAMAHA
Kemajuan pengembangan mesin V4 muncul di Jerez setelah tes privat di Valencia menjelang GP Spanyol lalu. Selama akhir pekan, Managing Director Yamaha Motor Racing, Paolo Pavesio, membagikan kabar terbaru perihal kapan kita bisa melihat pabrikan garpu tala berlomba dengan mesin V4.
"Ya, ini yang bisa saya katakan adalah target kami. Jika kami mampu mencapai target, kami akan melihatnya. Kami ingin siap untuk wildcard, jadi kami ingin siap dengan Augusto (Fernandez, pembalap penguji) yang benar-benar menguji V4 kami. Jika motor baru kami cukup bagus dan lebih cepat dari motor saat ini, ada kemungkinan untuk membalap dengannya (mesin V4) tahun depan," kata Pavesio.
KEKECEWAAN BAGNAIA
Meski mengantongi poin dari hasil finis ketiga dalam GP Spanyol, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) tak puas dengan pencapaiannya. Catatan tiga kemenangan beruntunnya di Jerez dihentikan oleh Alex Marquez. Selain itu, ia kesulitan mengimbangi kecepatan #73 dan Quartararo.
"Saya tidak senang dengan balapan seperti ini. Saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Saya cukup senang selama tiga atau empat lap pertama karena kecepatan dan perasaan saya sangat baik. Begitu saya di belakang Fabio, saya tidak punya kesempatan untuk menyalip. Setiap kali saya tiba di Tikungan 7, 8, 11, 12, saya banyak kehilangan kendali. Bagian depan banyak terkunci dan saya kehilangan kendali di mana-mana. Sungguh disayangkan seperti ini, tetapi begitulah situasinya saat ini," tutur Pecco.
"Beruntung kami memiliki tes penting (Jerez) besok (Senin). Kami akan bekerja keras untuk menemukan keseimbangan yang lebih baik karena saat ini kami sedang kesulitan. Anehnya, tikungan yang membuat saya sangat kuat tahun lalu, yaitu Tikungan 11 dan 12, musim ini saya sangat kesulitan, bahkan lebih parah lagi saat tertinggal. Melihat Alex, dia sangat kuat seperti saya tahun lalu. Jadi, mungkin kami perlu mengubah sesuatu pada motor, untuk mengubah keseimbangan. Besok (Tes Jerez) akan menjadi hari yang penting," paparnya.
KESALAHAN MARC MARQUEZ
GP Spanyol sesungguhnya menjanjikan lebih banyak hal di hadapan lebih dari 100 ribu pendukung setia Marc Marquez. Juara Dunia MotoGP enam kali itu juga mengakui bahwa jika dirinya ingin memperjuangkan gelar juara MotoGP 2025, maka ia perlu belajar dari kesalahan-kesalahan ini.
"Dua kali pada hari Minggu, jadi di situlah saya perlu terus meningkatkan kemampuan dan mencoba memahami serta mencoba memahami karakter motor ini, yang menurut saya sangat bagus. Namun, kesalahan-kesalahan seperti ini adalah kesalahan-kesalahan yang, misalnya hari ini, tidak begitu saya pahami. Tetapi motor ini bekerja dengan sangat baik karena seperti yang kita lihat tanpa sayap, tanpa segalanya, sekali lagi saya berkendara dengan baik. Namun, jika saya ingin memperjuangkan (titel) kejuaraan, saya perlu belajar dari kesalahan-kesalahan ini," ungkap #93.
LANGKAH POSITIF KTM
GP Spanyol sesungguhnya menjanjikan lebih banyak hal di hadapan lebih dari 100 ribu pendukung setia Marc Marquez. Juara Dunia MotoGP enam kali itu juga mengakui bahwa jika dirinya ingin memperjuangkan gelar juara MotoGP 2025, maka ia perlu belajar dari kesalahan-kesalahan ini.
"Dua kali pada hari Minggu, jadi di situlah saya perlu terus meningkatkan kemampuan dan mencoba memahami serta mencoba memahami karakter motor ini, yang menurut saya sangat bagus. Namun, kesalahan-kesalahan seperti ini adalah kesalahan-kesalahan yang, misalnya hari ini, tidak begitu saya pahami. Tetapi motor ini bekerja dengan sangat baik karena seperti yang kita lihat tanpa sayap, tanpa segalanya, sekali lagi saya berkendara dengan baik. Namun, jika saya ingin memperjuangkan (titel) kejuaraan, saya perlu belajar dari kesalahan-kesalahan ini," ungkap #93.