Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) memukau pada Grand Prix Portugal. Bez benar-benar tak terbendung selepas start. Ia finis dengan keunggulan 2,5 detik lebih atas Alex Marquez (BK8 Gresini Racing MotoGP), yang sebelumnya memenangi Tissot Sprint. Melengkapi podium adalah Pedro Acosta (Red Bull KTM Factory Racing), yang terus memburu kemenangan perdananya.
"Saya Habiskan Malam bersama Tim di Garasi"
Marco Bezzecchi berhasil mengonversi pole position menjadi kemenangan. Tampil nyaman memimpin balapan, ia keluar sebagai pemenang keenam berbeda secara beruntun musim ini. Kepercayaan diri #72 juga makin meningkat menjelang putaran final GP Valencia lantaran berpotensi kuat mengamankan peringkat ketiga klasemen akhir MotoGP 2025.
Bezzecchi: "Fantastis bisa meraih kemenangan! Kemarin saya senang, tapi tidak sepenuhnya, karena ketika memulai dari posisi start terdepan, kita selalu berharap lebih. Kemarin Alex dan juga Pedro lebih kuat dari saya. Saya menghabiskan malam bersama tim di garasi untuk mencoba menganalisis di mana saya bisa lebih baik, di mana kami bisa meningkatkan performa. Kami menemukan sesuatu yang membantu saya mengatasi kelemahan-kelemahan yang saya miliki."
"Marco Lebih Cepat dari Kami"
Akhir pekan solid Alex Marquez di Portimao. Melesat dari posisi kelima untuk mengklaim podium kedua. Kendati tak mencetak kemenangan ganda, sang Runner-Up meninggalkan GP Portugal dengan tambahan 32 poin.
Alex Marquez: "Sejujurnya, hari ini Marco lebih cepat dari kami. Dia lebih berani. Dia punya gambaran yang lebih jelas dari sesi Warm Up. Saya melihatnya melesat dan saya berkata, 'Ini akan sulit.' Tapi saya (juga) berkata, 'Tidak ada ruginya. Kami akan mencoba menyamainya.'
"Saya melihat kecepatannya sangat cepat. Tapi saat itu, ban depan saya di sisi kanan saya rusak. Pada akhirnya, sulit untuk mempertahankan waktu lap, untuk mempertahankan kecepatan. Saya berjuang untuk mempertahankan posisi kedua, juga dengan Pedro. Tapi saya berusaha sebaik mungkin."
"Persis yang Ingin Kami Lakukan Setelah Jeda Musim Panas"
Grand Prix lainnya, podium lainnya untuk Pedro Acosta. Finis ketiga, yang sekaligus merupakan podium Grand Prix kelimanya musim ini. Raihan yang dicapai El Tiburon menunjukkan langkah jelas dalam perburuan kemenangan pertamanya di kelas premier.
Acosta: "Ini tidak mudah. Kami tahu biasanya kami kesulitan dalam balapan seperti ini. Biasanya, kami memulai dengan cengkeraman yang lebih rendah dibandingkan dengan pesaing kami. Tapi bagaimanapun, saya pikir kami berhasil dengan cara terbaik. Kami kembali naik podium. Persis seperti yang ingin kami lakukan setelah jeda musim panas, mencoba dan menemukan konsistensi dalam posisi lima besar. Sepertinya kami telah menemukannya.
"Kami harus senang karena saat awal musim, kami jauh lebih kesulitan dibandingkan sekarang."
"Saya Tahu Ada Sesuatu yang Istimewa Telah Disiapkan"
Akhir pekan yang emosional bagi Miguel Oliveira (Prima Pramac Yamaha MotoGP). Dalam balapan kandang terakhirnya sebagai pembalap MotoGP, ia mencatatkan finis ke-14. Usai GP Portugal, ia larut dalam perayaan yang menjadi momen perpisahannya.
Oliveira: "Setelah putri saya memberi saya bendera di awal balapan, sulit untuk memakai helm dan balapan! Tapi, ya, saya menyelesaikan balapan dan rasanya seperti beban 100 kilogram terangkat, dalam arti yang baik. Itu benar-benar acara yang emosional dan istimewa.
"Upacara pembukaan… Saya tahu ada sesuatu yang istimewa telah disiapkan, tetapi saya tidak menyangka hal ini akan terjadi. Rasanya sangat istimewa, sangat unik, dan memang pantas. Karena saya memiliki karier yang cukup unik di MotoGP.
"Saya pikir itu memang pantas, tetapi bagi saya, itu adalah momen istimewa dan melihat ke belakang, serta melihat semua orang bertepuk tangan dan bersorak adalah pengakuan tertinggi yang bisa didapatkan seorang pembalap."
"Ini Bukan Hasil yang Kami Inginkan"
Hari yang berat kembali menyapa Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team). Ia gagal finis dalam empat balapan Grand Prix secara beruntun. Pecco bahkan menjauh dari peringkat ketiga klasemen yang diduduki oleh Bezzecchi. Di sisi lain, Acosta mulai mendekatinya dengan selisih hanya tiga poin.
Bagnaia: "Kami kehilangan sesuatu, dan kami hanya berusaha menyelesaikannya untuk masa depan, karena cukup sulit untuk dipahami, dan seluruh tim sedang mengupayakannya. Saya pikir kami kembali melakukan pekerjaan dengan baik akhir pekan ini, seperti di Sepang, dan kami harus terus seperti ini. Namun, ini bukan hasil yang kami inginkan. Kami ingin berjuang untuk menang, dan hari ini Aprilia menang, jadi kami hanya perlu fokus pada tujuan besar."
"Target Saya Hari Ini Hanya Finis Balapan"
Nicolo Bulega (Ducati Lenovo Team) telah menyelesaikan akhir pekan pertamanya di kelas utama, saat ia menggantikan Marc Marquez yang cedera. Bulega start dari posisi ke-18 dan terjatuh pada balapan Sprint. Namun, ia berhasil mendulang satu poin menyusul raihan finis ke-15 di GP Portugal.
Bulega: "Sejujurnya, bagi saya hari ini sangat penting untuk finis balapan, karena kemarin saya membuat kesalahan (rookie). Target saya hari ini hanya finis balapan. Pada lap-lap pertama, saya sangat tenang. Saya hanya mencoba memanaskan ban depan untuk memahami cara mengerem. Dan saya terus mengulang-ulang sepanjang balapan, 'Jangan mengerem seperti di Superbike, jangan mengerem seperti di Superbike'.
"Akan sedikit sulit, terutama pada hari pertama. Karena itu pertama kalinya saya di Valencia, yang mana itu akhir pekan kedua saya di MotoGP. Jadi pasti juga akan sulit di Valencia. Tapi setelah balapan, saya akan menjalani tes. Jadi, itu penting bagi saya."