Musim kedua Mario Suryo Aji di Moto2 diwarnai performa naik turun, cedera bahu serta absen berkepanjangan – menjadikan musim yang tak hanya menguji mental, tetapi juga menguras fisik pemuda berusia 21 tahun ini.
Kembali memperkuat Idemitsu Honda Team Asia, Mario membuka musim 2025 dengan raihan positif. Ia berhasil mencatatkan finis ke-15 di Buriram. Hasil bagus itu tentu saja jadi modal penting untuk menghadapi balapan di Termas de Rio Hondo. Sayangnya, Mario mengalami DNF (Did Not Finish/tidak finis).
Circuit of The Americas (COTA) lalu menjadi saksi terciptanya sejarah saat Mario mengamankan posisi kesembilan, menandai pertama kalinya seorang pembalap Indonesia menembus Top 10 dalam balapan Moto2. Namun, hasil mengecewakan dipetik ketika Mario hanya finis ke-23 di Lusail.
Di tengah upaya untuk meningkatkan performa, mimpi buruk itu datang di Jerez. Kecelakaan highside saat kualifikasi memaksa Mario mundur dari akhir pekan GP Spanyol. Absen di Le Mans, Mario mencoba comeback di Silverstone. Akan tetapi, ia justru dihantam cedera. Dalam kurun waktu kurang dari setahun, ia kembali menderita dislokasi bahu sebanyak lima kali.
BACA JUGA:
Mario Aji Tetap di Moto2™ 2026, Reuni dengan Taiyo Furusato
Keputusan berat pun terpaksa diambilnya. Mario naik meja operasi untuk memulihkan dislokasi bahu yang terus-menerus menderanya, yang membuatnya tak nyaman setiap kali memacu motor balap Moto2. Belakangan terungkap, pembalap asal Magetan, Jawa Timur itu didiagnosis lesi bankart (bankart lesion), sebuah kondisi cedera yang memengaruhi jaringan lunak di bahu, yang membantu menjaga tetap pada tempatnya.
"Pertama, saya butuh sedikit waktu di rumah untuk memulihkan diri, karena tahun ini berat secara mental setelah cedera. Tahun depanlah waktunya. Saya tidak ingin bicara, saya ingin menunjukkannya dengan kerja keras," tutur Mario.
Pemulihan cedera bahu pascaoperasi memaksa rider #64 itu absen tujuh balapan. Catalunya menandai kembalinya Mario ke lintasan. Namun, perjalanannya tidak mudah. Butuh waktu baginya untuk menemukan lagi kecepatan dan ritme balap.
Pada ronde pamungkas di Valencia, Mario tampil solid sejak lap-lap awal. Sempat bertarung demi memperebutkan posisi dalam zona poin, ia akhirnya melewati garis finis di urutan ke-17.
"Sensasi terbaik yang saya rasakan sejak cedera, terutama akhir pekan ini. Saya tahu kami belum mendapatkan hasil yang memuaskan, tetapi saya telah belajar bagaimana mengelola diri sendiri dan cara saya berkendara. Hasil hari ini memang belum cukup, tetapi fondasinya sudah bagus, dan saya tidak akan kecewa," ucapnya.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim saya, mereka telah memberikan segalanya, dan sayang sekali saya tidak bisa membalas hasil yang pantas mereka dapatkan.
"Namun, menyelesaikan musim dengan sensasi yang baik itu penting — kami hampir sampai. Sekarang saya harus tetap fokus, bekerja keras di musim dingin ini, dan hasil tahun depan akan menunjukkan seberapa besar usaha yang telah saya berikan."
Putaran pembuka Moto2 2026 dijadwalkan berlangsung di Grand Prix Thailand pada 27 Februari – 1 Maret musim depan!