Pesan Ancaman Serius Francesco Bagnaia untuk Para Rival

Sang Juara Dunia bertahan membukukan lap time 1:50 untuk pertama kalinya di Lusail seiring kinerja gemilang Ducati pada Tes MotoGP™ Qatar

Juara Dunia bertahan, Francesco Bagnaia, meninggalkan barisan pesaingnya dengan pesan yang tegas: tangkap saya jika Anda bisa! Performa luar biasa Ducati Lenovo Team selama Tes Qatar berakhir dengan rekor lap tak resmi yang menakjubkan, yakni 1:50.952. Ini sekaligus menandai momen bersejarah. Untuk kali pertama, tercatat waktu lap di bawah 1:51 dengan kendaraan roda dua di Lusail. Pencapaian sang pembalap Italia itu pun mengindikasikan akan sengitnya putaran pembuka musim pada 10 Maret mendatang.

Pecco didampingi oleh rekan setimnya, Enea Bastianini, menguasai dua besar. Sementara itu, Aprilia RS-GP24 lewat kinerja sosok veteran Aleix Espargaro sekali lagi berupaya mengimbangi kecepatan Desmosedici GP24.

Dominasi Ducati di Gurun Pasir

Memang benar, ini merupakan Tes yang luar biasa bagi para pembalap pabrikan Borgo Panigale. Enam dari tujuh pembalap penuh waktu menembus 10 besar. Itu termasuk Marc Marquez, yang mulai memberikan gambaran sekilas tentang apa yang bisa dilakukannya bersama Ducati dalam hal kecepatan satu lap. #93 Menempati posisi keempat pada hasil timesheet, meski sempat alami kecelakaan pertama sebagai pembalap Gresini Racing.

Jorge Martin (Prima Pramac Racing) mengklaim P7. Lalu, pengujian pramusim terbukti menjadi Tes yang sangat positif di garasi Pertamina Enduro VR46 Racing Team. Marco Bezzecchi tidak menikmati saat-saat terbaik di Sepang. Tetapi pada hari kedua di Tes Qatar, ia menjadi pembalap pertama yang berada di bawah Rekor Lap Resmi milik Luca Marini. Adapun, Fabio Di Giannantonio melanjutkan performa impresifnya.

Aprilia Menaikkan Level

Pabrikan Noale mungkin akan menjadi duri terbesar bagi Ducati pada 2024. Walau sempat tersungkur di Tikungan 5, Aleix Espargaro secara konsisten melancarkan time attack, sedangkan rekan setim Maverick Vinales menghuni P6. Top Gun menunjukkan kecepatan yang tak kalah konsistennya saat melakukan long run. Waktu lap tertingginya kisaran 1:52, dengan terendah 1:53.

Kemunculan sosok Raul Fernandez (Trackhouse Racing) juga terbukti menjadi sorotan nyata. Spaniard merampungkan Tes Qatar di P5. Namun, situasi berbeda melanda Miguel Oliveira. Pun demikian, kinerja pembalap Portugal ini dalam kecepatan satu lap tampaknya telah membaik. Ia mampu mencatatkan 1:51 untuk P12.

KTM Patahkan Rekor Lap

Tes Qatar sepertinya jadi pengujian yang memuaskan bagi pabrikan oranye. Duo Red Bull KTM Factory Racing, Brad Binder dan Jack Miller, sama-sama membubuhkan rekor lap. Bradical bahkan berada dalam sepuluh besar. Tetapi, itu tak sepenuhnya berjalan mulus. Binder terpaksa berhenti saat melakukan long run karena masalah teknis, sementara Miller jatuh, meski ia terhindar dari cedera.

KTM juga tampaknya telah membuat keputusan perihal air intake. RC16 dilengkapi versi lama pada hari kedua Tes Qatar. Secara keseluruhan, ini merupakan program pengujian yang kuat dari pabrikan Austria. Tetapi ada yang merasa mereka mungkin menahan sesuatu jelang bergulirnya musim baru.

Di kubu Red Bull GASGAS Tech3, pendatang baru Pedro Acosta mengklaim P15 hanya dalam Tes MotoGP™ ketiganya. El Tiburon bahkan menjalani long run dengan meyakinkan, catatkan waktu 1:52. Pembalap berusia 19 tahun itu telah menunjukkan dirinya memiliki kecepatan untuk bersaing melawan nama-nama besar di MotoGP™. Kita sekarang menunggu untuk melihat performa #31 saat debut balapan GP Qatar nanti.

Yamaha Selangkah Lebih Maju, Tapi Apakah Itu Cukup?

Progres M1 berjalan ketat selama sesi pengujian di Qatar dan Sepang. Pabrikan Iwata tampaknya telah membuat kemajuan dengan menghadirkan paket yang lebih baik untuk Fabio Quartararo dan Alex Rins. El Diablo menduduki P14 di Lusail, serta berhasil menembus waktu lap 1:51, sedangkan Rins mengamankan P16.

Meski ada peningkatan, Yamaha belum sepenuhnya puas dengan set-up motor. Baik Quartararo maupun Direktur Tim, Maio Meregalli, mengungkapkan kekhawatirannya atas kurangnya kemajuan selama pramusim 2024. Masalah grip belakang masih menjadi momok, walau berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi problem tersebut. Salah satunya menguji knalpot baru yang lebih panjang untuk meningkatkan penyaluran tenaga. Harapannya, ini dapat mengoptimalkan kinerja dengan ban soft baru selama time attack.

LCR di Atas Honda

HRC menghadapi akhir yang menantang dalam pramusim. Luca Marini dan Joan Mir berjuang melawan sakit di Qatar. Mereka tetap bertahan, kendati mengalami kemunduran. Peningkatan penting yang dilakukan Mir, memangkas 1,1 detik dari lap kualifikasinya pada 2023

Sebaliknya, Honda LCR dapat meninggalkan Lusail dengan senyuman. Johann Zarco dan Takaaki Nakagami tak dinyana mampu mengungguli duo HRC, meski kedua pembalap Independen itu menduduki P17 serta P18 dalam timesheet.

Dari segi teknis, banyak optimisme positif datang dari pabrikan Jepang, terutama seputar mesin dan aero double-stack baru yang telah membantu ban belakang. Tetapi, kelemahan utama masih dalam hal grip belakang. Spinning saat keluar dari tikungan dan kemudian ke trek lurus, ini akan menjadi salah satu fokus perhatian jelang Putaran 1.

Berakhir sudah Tes Qatar 2024. Francesco “Pecco” Bagnaia memimpin seiring kegembiraan Ducati di gurun pasir. Aprilia dan KTM tak terpaut jauh, dengan pabrikan Jepang terus menuju pemulihan. Kali berikutnya kita melihat motor di trek saat Qatar Airways Grand Prix of Qatar digelar mulai 8 Maret. Tentu ini tidak boleh dilewatkan, jadi pastikan Anda bergabung dengan kami!

SETENGAH HARGA, KECEPATAN PENUH

Nikmati sisa musim 2024 dengan diskon 50% untuk MotoGP™ VideoPass

Berlangganan Sekarang!