Poin Pembicaraan GP Thailand: Bagnaia Akui Harus Belajar dari Marquez

Kutipan pedas, topik hangat, dan masih banyak lagi. Kami merangkum pokok bahasan yang patut disimak dari putaran pembuka musim MotoGP™ 2025.

PT Grand Prix of Thailand baru saja berakhir. Marc Marquez (Ducati Lenovo Team) berperforma dominan, lalu Alex Marquez (BK8 Gresini Racing MotoGP) mengemas dua podium beruntun, serta Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) harus puas dengan raihan dua kali finis ketiga. Tak ketinggalan rookie Ai Ogura yang mencuri perhatian dalam debut bersama Trackhouse MotoGP Team.

Berikut adalah kutipan-kutipan yang dilontarkan bintang-bintang kelas premier sepanjang akhir pekan balap di Sirkuit Internasional Chang, Buriram:

"Saya seperti Bermimpi!"

Marc Marquez membuka 2025 dengan sempurna. "Memulai perjalanan baru bersama Ducati Lenovo dengan pole position dan kemenangan ganda. Sungguh luar biasa. Kemudian berbagi posisi pertama dan kedua dengan saudaramu di MotoGP pada kategori teratas, kami tidak bisa mendapatkan lebih dari itu di akhir pekan normal dengan para pembalap top di sini. Hanya (Jorge) Martin (yang absen). Kami merindukannya. Secara emosional, luar biasa. Saya seperti berada dalam mimpi. (Saya) bahkan sulit untuk berbicara di TV Spanyol. Kami berada di MotoGP, kami tidak punya apa-apa lagi. Tentu saja, jika Anda bertanya pada Alex, dia akan menjawab sebaliknya. Tapi ini luar biasa. Dia berkata kepada saya saat melihat klasemen kejuaraan, 'Ini baru balapan pertama, tetapi kami berada di urutan pertama dan kedua. Dua-duanya Marquez’' Jadi saya tak bisa membayangkan bagaimana perasaan ayah dan ibu saya, kakek dan nenek saya yang ada di langit, perasaan mereka."

Lebih detail mengenai masalah tekanan ban yang sempat dialaminya, Marc menuturkan: "Dua lap pertama, saya merasa mulus dan cepat. Saya mengendarai motor dengan cara yang sangat baik. Kemudian, saya melihat bahwa tekanan ban tidak berada dalam kisaran yang tepat, terlalu rendah. Saya mulai mengerem lebih keras, sendirian selama dua lap untuk melihat apakah saya bisa sedikit pulih, tetapi saya tidak bisa sendirian. Saya memutuskan untuk menunggu Alex. Saya menghitung lap, mengingat saya hanya memiliki margin tiga lap. Jadi, untuk alasan itu, saya tetap berada di belakangnya hingga tiga lap tersisa. Kemudian, ketika saya melihat saya sudah berada di dalam jarak minimum, saya memutuskan untuk menyerang."

"Kami Masih Sedikit Tertinggal Dibandingkan Marc dan Pecco"

Awal kuat Alex Marquez musim ini. "Pertama-tama, saya berpikir, mungkinkah ada tanda bahaya? Saya berada di apex dan saya tidak melihat ada lampu… Kemudian saya merasa mungkin dia (Marc Marquez) mengalami masalah, karena saya juga mengalami sedikit masalah yang sama. Namun pada saat itu, saya berkata, 'Tekanan ban depannya berkurang dan dia ingin sedikit memanaskan ban depannya'. Kami masih sedikit di belakang dibandingkan dengan Marc dan Pecco. Tapi ini memberi kami dasar yang baik dan kami harus terus bekerja seperti itu."

"Saya Pikir Marc Sedikit bermain dengan Kami... Saya Harus Tingkatkan Diri, Mempelajari Apa yang Dia Lakukan"

Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) meraih dua podium, tetapi tidak mampu mengimbangi rekan setim barunya. "Saya pikir Marc bermain-main dengan kami hari ini, juga karena tekanan (bannya). Namun, begitu dia memutuskan untuk melaju, dia membuat keunggulan 2,3 detik dalam tiga lap. Dia jauh, jauh lebih kencang dan saya harus meningkatkan diri, mempelajari apa yang dia lakukan dengan lebih baik dan menutup jarak ini. Saya tahu bahwa dua atau tiga akhir pekan ke depan sangat bagus untuk mereka berdua, tetapi saya harus lebih dekat."

"Saya Hanya Coba Meniru Apa yang Dilakukan Pecco"

Usai mengamankan P4 yang menakjubkan dalam debutnya, Ogura berbicara tentang pelajaran yang didapatnya dari mengikuti Pecco saat Sprint. "Saya pikir itulah yang saya pelajari dari Pecco. Saya hanya mencoba meniru apa yang dia lakukan. Karena membalap di belakang Pecco selama 13 lap adalah hal yang sangat berkualitas bagi saya. Saya belajar untuk menjadi halus! Ini adalah kejutan besar, kejutan besar. Sejak hari Jumat selama sesi, saya melaju sedikit lebih kencang, sedikit lebih kencang, dan dalam kualifikasi saya mendapatkan waktu lap dalam pengereman, kemudian saya menempuh lap yang cukup baik. Jadi, saya hanya sedikit meningkat. Saya pikir para pembalap akan berkendara lebih agresif, tetapi mereka berkendara dengan mulus. Jadi itu lebih karena gaya berkendara saya. Saya pun senang."

"Tidak Lebih Baik, Tidak Lebih Buruk, Hampir Seperti yang Saya Harapkan untuk Memulai"

Debut bagus bersama Aprilia Racing untuk Marco Bezzecchi. Pembalap Italia itu meraih posisi P6 pada GP Thailand. "Pada akhirnya, ini tidak lebih baik, tidak lebih buruk, hampir seperti yang saya harapkan untuk memulai musim ini. Sejujurnya, saya ingin menjadi lebih baik dalam kualifikasi. Namun, dalam time attack, saya bukan yang terbaik. Saya tidak mencoba banyak time attack saat tes, karena banyaknya item yang harus dicoba. Jadi kami tidak terlalu berkonsentrasi pada hal itu. Dan saya pikir saya harus membayar sedikit untuk kurangnya time attack dalam pengujian. Ini adalah titik di mana saya harus meningkatkan kemampuan saya. Saya pikir di mana saya harus lebih mengandalkan insting, saya terbiasa melakukan apa yang saya lakukan pada ahun-tahun sebelumnya. Jadi motornya tidak selalu sesuai dengan cara saya mengendarainya saat time attack."

"Seluruh Fairing Mulai Terlepas... Kami Terjebak di Sana dan Mengertakkan Gigi!"

Grand Prix pertama yang lebih rumit dengan motor Yamaha dari yang diharapkan oleh Jack Miller (Prima Pramac Yamaha MotoGP). "Saya mengalami sedikit masalah dengan fairing sejak sekitar Lap 8 ketika saya kehilangan kontak dengan grup depan. Sayangnya, salah satu klipnya terlepas dan seluruh fairing mulai terlepas, dan seperti yang Anda ketahui, aero saat ini sangat penting untuk membantu membelokkan motor. Saat Anda menambah kecepatan, fairing akan makin keluar dan saya makin gugup karena jelas dengan kecepatan 330 km/jam di trek lurus, fairing akan 'mengembang' secara otomatis. Saya coba untuk menahannya sebisa mungkin. Lengan saya terasa hangat dan panasnya mengalir ke kaki saya... Seperti yang saya katakan tadi, balapan yang sudah tidak nyaman jadi makin tidak nyaman. Namun, kami tetap bertahan dan mengertakkan gigi, serta membawa pulang beberapa poin."

"Sepertinya Tahun Ini Lebih Mudah untuk Menurunkan Bagian Belakang"

Sebuah kecelakaan awal menghentikan laju Pedro Acosta (Red Bull KTM Factory Racing). Pembalap berjuluk El Tiburon itu lalu menjelaskan apa yang terjadi. "Kami harus memahami karena sepertinya tahun ini lebih mudah untuk menurunkan bagian belakang. Saya menurunkan bagian belakang di belakang Bezzecchi, saya sedikit melebar, meluncur terlalu banyak dan kemudian saya kehilangan (grip) bagian depan. Kecelakaan yang cukup normal, tetapi kami perlu memahami mengapa ini terjadi. Kami harus memahami banyak hal tentang bagaimana motor ini bekerja, karena itu adalah sesuatu yang kami lewatkan."

"Kami Harus Melakukannya!"

Menegaskan bahwa target Honda adalah masuk lima besar, Joan Mir (HRC Honda Castrol) berkata: "Ya, kami harus melakukannya. Saya pikir Ducati, saat ini kami tidak dapat bersaing dengan mereka, tetapi dengan yang lainnya, saya pikir kami bisa. Saya kira kami telah menunjukkan dalam balapan ini apa yang bisa kami lakukan. Ini adalah sesuatu yang membuat saya bersemangat untuk balapan berikutnya, dan semoga kami dapat menemukan solusi untuk masalah cuaca panas ini, karena sejujurnya itu sulit."

Jangan Lewatkan Musim 2025 dengan MotoGP VideoPass

Perangkat apa pun, kapan pun, di mana pun! MotoGP™ VideoPass hadirkan setiap detik dari setiap lap pada 2025

Langganan Sekarang!
Dapatkan Newsletter Resmi MotoGP™!
Buat akun sekarang untuk mengakses konten video, laporan hasil balapan, hingga Newsletter MotoGP™ serta informasi menarik lainnya.