Marc Marquez dan MotoGP™: 11 Tahun Tak Terlupakan bersama Honda

Dengan pengumuman kepergiannya dari Repsol Honda Team pada akhir 2023, kita melihat kembali 11 tahun yang dihabiskan Juara Dunia delapan kali itu dengan pabrikan Jepang

Pada 7 April 2013, Sirkuit Internasional Lusail menjadi saksi debut Marc Marquez di MotoGP™. Dalam penampilan perdananya di kelas premier itu, pembalap Repsol Honda Team ini menunjukkan bahwa ia bukanlah orang biasa. Naik podium untuk pertama kalinya malam itu, senyumannya mengisyaratkan revolusi yang akan datang. Apa yang terjadi pada dekade berikutnya telah membuat sejarah, mendefinisikan era baru dalam kelas premier.

2013: Seorang Rookie yang Revolusioner

Dengan standar tinggi yang ditetapkan di Honda setelah pensiunnya Casey Stoner, Marquez muncul dengan penegasan tersendiri. Podium pertama di GP Qatar dilanjutkan dengan kemenangan pertama di Austin, sekaligus menandai relasinya dengan Circuit of The Americas. Namun, itu tak berhenti di situ. Pembalap #93 ini menampilkan talenta impresif dengan kepribadian uniknya ke trek. Dan saat menyalip, seperti manuver yang dilakukan Jorge Lorenzo di Jerez, atau manuver Valentino Rossi di tikungan Corkscrew di Laguna Seca. Kecelakaan berat saat sesi latihan di Mugello, serta didiskualifikasi dari GP Australia karena salah perhitungan, terbukti hanya sekedar cacat kecil pada tahun ia menjadi pembalap termuda yang merengkuh titel MotoGP™.

 

2014: Jalan Menuju Kesempurnaan

Awal musim keduanya di kelas utama begitu luar biasa. Dengan tiga gelar dunia yang telah dikantonginya – satu di setiap kategori – Marquez mencapai level lain dengan cetak 10 kemenangan beruntun, dari GP Qatar hingga GP Indianapolis. Rekor tersebut dipatahkan di Brno oleh rekan setimnya, Dani Pedrosa. Setelah menyamai Mick Doohan dengan 12 kemenangan dalam satu musim kelas premier, dan sudah meraih gelar juara di Jepang, HRC menyelesaikan musim dengan total 13 kemenangan. Sebuah angka yang belum pernah ia kalahkan sejak saat itu.

 

2015: Tahun Sepang Clash

Setelah musim yang menakjubkan pada 2014, Marquez tidak dapat mencapai tingkat performa super itu lagi. Usai menang di Austin, ia tak merasakan kemenangan lagi sampai kemudian rebut podium tertinggi di sirkuit favorit lainnya, Sachsenring di Jerman. Pada 2015 ini terjadi perselisihan antara Marquez dan Valentino Rossi. Diawali dari insiden di GP Argentina. Ketegangan keduanya lalu meningkat setelah kontak di tikungan terakhir TT Circuit Assen, yang akhirnya memuncak saat GP Malaysia. Dalam insiden kontroversial Sepang Clash itu, Marquez terjatuh, Rossi dihukum untuk balapan akhir musim, dan Jorge Lorenzo merebut peringkat ketiga Kejuaraan Dunia MotoGP™.

 

2016: Menaklukkan Kembali Dunia

Seringkali dikatakan bahwa kita belajar banyak tentang diri kita sendiri setelah kekalahan, dan hal ini tampaknya benar bagi Marquez setelah kehilangan mahkota Kejuaraan Dunianya. Pembalap kelahiran Cervera itu mengadopsi pendekatan yang lebih matang. sambil tetap menampilkan pertunjukkan box office di lintasan.Usai cetak kemenangan di COTA dan Sachsenring, #93 kembali sukses mengklaim gelar di GP Jepang, menyusul kemenangan kelima dan terakhirnya tahun itu, serta ketika Rossi dan Lorenzo tersingkir dari pertarungan.

 

2017: Penyelamatan Perebutan Gelar

Pesaing baru dalam perburuan titel mulai bermunculan untuk Marquez pada 2017. Lorenzo tersingkir dari persaingan jangka pendek dengan kepindahannya ke Ducati, sementara Andrea Dovizioso menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan di atas Desmosedici GP. Kemudian ada Maverick Vinales yang tampil memukau selama tes pramusim, serta Rossi yang membuka Kejuaraan dengan baik. Kita juga tidak bisa melupakan Dani Pedrosa. Namun, bagaimana kuatnya para rival, tak ada yang bisa menghentikan Marquez rebut gelar Juara Dunia keenamnya. Dovizioso nyaris saja mengalahkan Spaniard dalam dua duel sengit di Red Bull Ring dan Motegi. Pembalap Italia ini bahkan memastikan titel ditentukan di GP Valencia. Marquez sempat merasa takut, namun, bukan untuk pertama kalinya dalam kariernya, ia melanggar hukum fisika dengan penyelamatan super yang membuatnya meraih gelar juara.

 

2018: Mencapai Surga Ketujuh

Musim 2018 dimulai dengan penuh kejutan. GP Qatar menjadi Dovizioso cetak kemenangan klasik. Kemudian, setelah gagal mencatatkan satu poin pun di Argentina, setelah insiden lagi dengan Valentino Rossi, Marquez mengklaim tiga kemenangan beruntun yang menuntunnya ke Kejuaraan. Enam kemenangan dan empat podium berikutnya membuatnya dinobatkan sebagai Juara Dunia untuk ketujuh kalinya.

 

2019: Musim yang Memecahkan Rekor

Jika 2014 dikenang karena 13 kemenangannya, maka 2019 akan selalu menjadi tahun rekor. Kisah epik lainnya dengan Dovizioso di Lusail membuka musim ini, dan crash tak terduga di Austin menaburkan benih keraguan ke dalam pikiran orang-orang. Tetapi, Marquez segera meresponsnya. Dalam 17 balapan berikutnya, ia gagal finis di luar dua besar. 12 Kemenangan, enam P2, dan 420 poin membawa Marquez kepada musim yang memecahkan rekor, dan gelar dunia kedelapannya, lewat balapanmenegangkan lainnya di GP Thailand melawan rookie saat itu, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP™).

 

2020: Cedera Paling Kejam

Pada 2020, di tengah pandemi COVID-19, Marquez memiliki kesempatan untuk menyamai rekor sembilan gelar milik Rossi. Setelah perpanjangan kontrak dengan Honda untuk empat musim berikutnya, sekaligus bentuk rasa saling percaya di antara keduanya, pembalap #93 itu mengincar untuk melanjutkan rekor impresifnya. Namun, takdir berkehendak lain. Pada putaran pertama di Jerez, ketika mencoba melakukan comeback, Marc mengalami kecelakaan dan tertabrak oleh motornya sendiri. Cedera yang diakibatkannya sangat brutal, yakni patah tulang humerus kanannya. Meski jalani operasi, Marquez berusaha untuk kembali ke trek seminggu kemudian. Tetapi setelah menguji dirinya dalam latihan bebas, ia akhirnya memutuskan untuk mundur. Sayangnya, kekambuhan terjadi saat berada di rumah dan dia harus menjalani operasi lagi, mengakhiri musim lebih awal. Tidak diragukan lagi, itu adalah cedera paling kejam bagi pembalap bertalenta tersebut.

 

2021: Comeback

Usai operasi ketiga, Marquez kembali pada putaran ketiga 2021 di Sirkuit Internasional Algarve. Setelah menunggu 265 hari dan berjam-jam latihan, dia kembali. Di Le Mans, di tengah guyuran hujan, ia sempat merasakan keunggulan sebelum kembali meraih kemenangan di Sachsenring, sirkuit favoritnya. Kecelakaan hebat saat latihan di Assen tidak memperlambatnya. Ia bahkan mulai lepas landas setelah jeda, terlibat dalam pertarungan sengit dengan Pecco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) di MotorLand Aragon, kemudian raih dua kemenangan gemilang di Austin dan Misano. Segalanya tampak berjalan lancer. Namun, kecelakaan saat latihan off-road mengganggu kemajuannya karena episode diplopia baru. Ini waktunya untuk pulih dan bersiap menghadapi 2022.

 

2022: Titik Balik

Marquez comeback ke trek sekali lagi, siap menghadapi dunia. Tetapi, sejarah segera terulang kembali ketika alami highside saat sesi Warm-Up di GP Indonesia. Pembalap Repsol Honda itu pun absen di beberapa GP. Syukurlah, ia bisa pulih sepenuhnya dan fit untuk GP Amerika. Sayangnya, masalah mekanis selepas start membuat posisinya melorot ke grid belakang. Mengusung tekad kuat, Marquez berhasil pulihkan posisi dari P24 ke P6 dalam perjalanan comeback yang mendebarkan.

Beberapa minggu kemudian, saat GP Italia, dia mengumumkan keputusannya untuk menjalani operasi keempat pada lengan kanannya. Itu adalah keputusan yang dilatarbelakangi oleh penyelamatan kariernya setelah berkendara dengan keterbatasan yang parah. Ia lalu disambut ketika ambil bagian dalam Tes Misano. Meski GP pertama di Aragon sangat bergejolak, Marquez mulai melambung di balapan terakhir tahun ini. Di antaranya pole position pertamanya dalam tiga tahun di Jepang dan podium ke-100 di kelas utama di Australia.

Setelah musim dingin yang bebas cedera, yang pertama setelah sekian lama, dan dengan fokus Honda untuk kembali ke puncak, Marquez meninggalkan dekade pertamanya di MotoGP™ dan bersiap untuk menulis babak baru dalam sejarah Kejuaraan Dunia.

Ikuti seluruh Musim 2023 secara LIVE & VOD melalui VideoPass!
Dapatkan Newsletter Resmi MotoGP™!
Buat akun sekarang untuk mengakses konten video, laporan hasil balapan, hingga Newsletter MotoGP™ serta informasi menarik lainnya.