Hanya tersisa dua putaran dalam Kejuaraan Dunia MotoGP™ 2023. Kita masih belum tahu siapa yang akan dinobatkan sebagai Juara! Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) menargetkan kesuksesan beruntun. Saat ini, Pecco memegang keunggulan tipis 14 poin atas Jorge Martin (Prima Pramac Racing) pada klasemen, yang mana tersedia 74 poin untuk diperebutkan hingga akhir musim.
Dalam tiga kesempatan, perburuan titel berjalan ketat. Selisih 13 poin antara keduanya setelah GP India dan jelang GP Malaysia akhir pekan lalu. Sedangkan di GP Jepang jarak tiga poin memisahkan Bagnaia dan Martin. Kita juga melihat kepemimpinan sempat berpindah tangan dalam GP Indonesia, ketika Martin melonjak ke puncak klasemen usai kemenangan Tissot Sprint. Namun, Bagnaia bangkit dengan kemenangan pada balapan Minggu di Mandalika saat rivalnya tersingkir.
Menjelang dua putaran terakhir, mari kita melihat kembali musim sejauh ini dan melihat bagaimana kita sampai pada titik ini.
GP Portugal
Kesempurnaan Pecco di Portimao membuat sang Juara Dunia mempertahankan gelarnya dengan dua penegasan, memenangi Sprint dan raih kemenangan GP. Martin membuka musim secara kurang ideal, meski finis P2 pada Sprint, serta catatkan DNF pada balapan Minggu.
Bagnaia 37 poin – Martin 9 poin
GP Argentina
Kita melihat Bagnaia dalam performa terbaiknya selama awal musim, tetapi tidak demikian halnya seminggu kemudian di Termas de Rio Hondo, karena ia hanya mendulang empat poin. Semuanya dalam Tissot Sprint. Martin hanya dua poin dari Sprint, tetapi P5 pada Minggu untuk mengemas 13 poin.
Bagnaia 41 poin – Martin 22 poin
GP Amerika
Usai memenangi Sprint di COTA, kesalahan Bagnaia dalam balapan Minggu membuatnya kehilangan keunggulan. Ia pun membawa pulang 12 poin. Tetapi, Martin juga tidak lebih baik, lantaran gagal melewati pada perlombaan GP, setelah finis P3 saat Sprint.
Bagnaia 53 poin – Martin 29 poin
GP Spanyol
Jerez telah menjadi tempat berburu yang menyenangkan bagi #1 dalam beberapa tahun terakhir, dan hal ini terbukti sekali lagi ketika Pecco raih kemenangan keduanya di Grand Prix musim ini dengan naik podium Sprint, yang juga membuatnya menapaki puncak klasemen. Sebaliknya bagi Martin, pembalap Pramac ini mengklaim finis P4, baik dalam Sprint maupun GP.
Bagnaia 87 poin – Martin 48 poin
GP Prancis
Jika Jerez menjadi favorit Bagnaia, Le Mans adalah trek momoknya. Setelah gagal memimpin tahun lalu, ia juga gagal melihat bendera kotak-kotak musim ini usai terlibat insiden kecelakaan dengan Maverick Vinales (Aprilia Racing). Padahal akhir pekan balapnya menjanjikan. Amankan P3 pada Sprint, tetapi justru berakhir mengecewakan. Juga karena Martin jadi yang terdepan. ‘Martinator’ cetak kemenangan Sprint pertamanya dan menempati posisi kedua pada Minggu. Keduanya pun dipisahkan 14 poin.
Bagnaia 94 poin – Martin 80 poin
GP Italia
Bagnaia bangkit kembali dalam putaran berikutnya, meraih kemenangan ganda keduanya musim ini dalam balapan kandang. Namun, Martin juga menjalani akhir pekan yang bagus. Ia berhasil mengumpulkan podium Sprint dan GP.
Bagnaia 131 poin – Martin 107 poin
GP Jerman
Sachsenring menampilkan Martin sebagai pesaing serius untuk Kejuaraan Dunia MotoGP™ 2023. Spaniard klaim kemenangan ganda pertama musim ini. Bahkan ia mengalahkan Bagnaia dalam perlombaan Minggu! Sang Juara bertahan memang naik podium, tetapi akhir pekan menjadi milik #89.
Bagnaia 160 poin – Martin 144 poin
GP Belanda
Penampilan berkelas lainnya dari Pecco membuatnya perpanjang keunggulan dengan kemenangan hari Minggu di Assen, sementara Martin tidak dapat mencapai level tertinggi. Ia gagal naik podium dalam dua balapan.
Bagnaia 194 poin – Martin 159 poin
GP Inggris
Di Silverstone, Bagnaia merespons Sprint dengan hasil P14 serta P2 untuk lomba GP. Martin sebaliknya, sekali lagi tidak podium, walau tetapi berhasil mendapatkan 14 poin dari akhir pekan balap ini.
Bagnaia 214 poin – Martin 173 poin
GP Austria
Bagnaia catatkan kemenangan ganda ketiga usai meraup maksimal 37 poin dari kunjungan ke Red Bull Ring. Sekali lagi, ini adalah penampilan yang mengecewakan bagi Martin. Ia lalui tiga balapan beruntun tanpa podium atau kemenangan, baik dalam Tissot Sprint maupun Grand Prix. Selisih antara keduanya jadi 62 poin. Margin terbesar musim ini.
Bagnaia 251 poin – Martin 189 poin
GP Catalunya
Rombongan sirkus MotoGP™ tiba di Barcelona, dan Bagnaia sekali lagi naik podium Sprint. Namun, ia tersingkir dari balapan Minggu dengan cara yang dramatis pada lap pembuka, yang membuat bendera merah berkibar. Perlombaan dimulai kembali tanpa pembalap Italia itu, dan Martin mendapat keuntungan dengan mencetak podium pertamanya, sekaligus pangkas selisih menjadi 50 poin.
Bagnaia 260 poin – Martin 210 poin
GP San Marino
Masih merasakan dampak dari kecelakaan yang dialaminya di Catalunya, Bagnaia melakukan upaya yang sungguh luar biasa untuk tidak hanya berkompetisi di Misano, tetapi juga meraih dua kali finis P3. Tetapi, Martin lah yang mencuri berita utama setelah catatkan kemenangan ganda keduanya musim ini.
Bagnaia 283 poin – Martin 247 poin
GP India
Setelah dobel di Misano, momentum telah bergeser ke arah Martin dan dia pun memanfaatkannya. Pembalap Spanyol itu menangi Sprint dan mengungguli Bagnaia di Sirkuit Internasional Buddh. ‘Martinator’ melanjutkannya menindaklanjutinya dengan P2 setelah Pecco terjatuh. Kedua pembalap terpaut 13 poin.
Bagnaia 292 poin – Martin 279 poin
GP Jepang
Motegi jadi saksi Martin sabet kemenangan ganda ketiganya musim ini, menyamai catatan Bagnaia. Namun, sang Juara Dunia bertahan tetap mempertahankan keunggulan berkat P3 dalam Sprint dan P2 saat Grand Prix. Kini, hanya tiga poin memisahkan mereka.
Bagnaia 319 poin – Martin 316 poin
GP Indonesia
Untuk pertama kalinya sejak GP Spanyol, kita melihat klasemen Kejuaraan berpindah tangan, saat Martin catatkan kemenangan Sprint keempat secara beruntun, dan Bagnaia finis P8 pada balapan Sabtu di Mandalika. Kemudian, perubahan lain dalam kisah perebutan gelar terjadi ketika Martin gagal memimpin dalam lomba Minggu, meski memiliki keunggulan tiga detik. Sementara Pecco lakukan comeback sensasional dari posisi ke-13 di grid untuk raih kemenangan dan merebut kembali kendali Kejuaraan.
Bagnaia 346 poin – Martin 328 poin
GP Australia
Kondisi cuaca buruk membuat balapan Grand Prix dialihkan ke Sabtu dan Tissot Sprint dibatalkan, namun sepertinya hal itu tidak banyak berpengaruh pada Martin yang sekali lagi membangun keunggulan besar di depan. Sayangnya, pertaruhan ban soft yang digunakannya menjadi bumerang di akhir balapan. Ia turun dari P1 ke P5, sedangkan Bagnaia finis podium.
Bagnaia 366 poin – Martin 339 poin
GP Thailand
Usai beberapa minggu mencoba, Martin perkuat kredibilitasnya dengan kemenangan menakjubkan di GP Thailand yang sensasional. 'Martinator' menahan Bagnaia dan Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) dalam selisih finis podium terdekat keempat di kelas premier, untuk mengemas kemenangan ganda keempat musim ini. Spaniard juga memperkecil jarak menjadi hanya 13 poin.
GP Malaysia
Perburuan titel Kejuaraan menampilkan dua pembalap teratas yang saling bersaing di Sepang. Martin mengungguli Bagnaia untuk podium Sprint, tetapi peran terbalik pada Minggu saat Pecco meredam tantangan rivalnya tersebut.
Bagnaia 412 poin – Martin 398 poin
Hanya berjarak 14 poin antara rival perebutan gelar saat keduanya bersiap hadapi dua putaran terakhir. Laga mendatang di Lusail menghadirkan peluang emas bagi Bagnaia yang memiliki match point pertamanya tahun ini, namun Martin perlu diwaspadai. Babak mendatang menjanjikan akan menjadi sebuah balapan menegangkan, dan Anda tentunya takkan mau melewatkan momen apa pun. Pastikan menyaksikan Grand Prix Qatar yang sangat dinantikan mulai Jumat pada 17 November!
Ikuti seluruh musim 2023 secara LIVE & OnDemand melalui VideoPass!