Monster Energy Grand Prix Catalunya jadi akhir pekan tak terlupakan bagi Alex Marquez (BK8 Gresini Racing MotoGP). Ia menebus kesalahan saat balapan Tissot Sprint dengan kemenangan menyakinkan atas sang kakak, Marc Marquez (Ducati Lenovo Team). Posisi ketiga diamankan Enea Bastianini (Red Bull KTM Tech3) – menandai podium Grand Prix perdana Bestia bersama pabrikan oranye.
Sebelum fokus beralih ke Misano, simak poin-poin pembicaraan terhangat dari Ronde 15:
"Kesalahan Itu Membantu Saya Menang Hari Ini"
Alex Marquez bangkit setelah terjatuh dari posisi terdepan saat balapan Sprint. Pembalap #73 itu menaklukkan Marc Marquez pada Lap 4 di GP Catalunya, dan terus mempertahankan posisi serta kecepatannya hingga garis finis. Usai perlombaan, ia mengakui kesalahan di Tikungan 10 pada Sabtu lalu lah yang akhirnya membantunya mengamankan kemenangan hari Minggu.
Alex Marquez: "Kesalahan itu masih terngiang di kepala saya, tapi itu cara terbaik untuk melupakannya sejenak. Saya harus katakan bahwa kesalahan itu membantu saya menang hari ini, karena saya sudah mengerem sangat lambat di tikungan ketika melakukan kesalahan itu.
"Saya sangat senang dengan bagaimana kami mengelola balapan. Tidak mudah untuk menjaga Marc tetap di belakang selama 24 lap. Saya hanya berusaha menjaga ban dan hal lainnya. Saya hanya melakukan yang terbaik. Saya berusaha untuk tidak membuat kesalahan, selalu berada di racing line saya. Saya senang dengan ini. Ini cara terbaik untuk kembali meraih hasil. Itu sangat penting bagi kami di trek seperti ini."
"Strategi Utama Saya adalah Mengikutinya"
Rentetan kemenangan Marc Marquez terhenti sudah. Namun, ia tetap tampil solid, meraup 20 poin krusial dan selangkah lebih dekat dengan gelar juara. Walau mungkin harus menunggu setidaknya hingga Motegi untuk mengamankan titel MotoGP 2025, sang pembalap #93 tetap positif setelah mempertahankan strateginya.
Marc Marquez: "Saya berusaha semaksimal mungkin sepanjang akhir pekan. Sejak FP1, dia (Alex) lebih cepat 0,1 atau 0,2 detik dari saya. Dengan ban baru, dia memang sedikit lebih cepat, terutama dengan ban bekas. Rasanya agak berlebihan bagi saya, mengingat ritme yang bisa dia lakukan. Tapi bagaimanapun, saya berusaha.
"Pada paruh pertama balapan, strategi utama saya adalah mengikutinya, meski hanya satu putaran. Pada Lap 3 atau 4, saya sedikit menginjak gas di trek lurus karena strateginya adalah berada di belakangnya, menghemat ban, dan membuka celah bagi pembalap di posisi ketiga untuk mencoba menyerang di paruh terakhir balapan. Itulah yang saya lakukan, ketika tersisa tujuh, delapan lap, saya mencoba memberikan tekanan terakhir."
"Podium Pertama Saya bersama KTM"
Enea Bastianini meninggalkan Barcelona dengan raihan gemilang. Menyusul pengumuman pengambilalihan kepemilikan penuh Tech3 oleh Guenther Steiner mulai musim 2026, Bestia berbagi perasaannya setelah melewati garis finis di posisi ketiga.
Bastianini: "Balapan hari ini sangat sulit karena start. Saya mencoba mengendalikan ban, seperti pembalap lain, dan saya berada di belakang Pedro (Acosta). Saya melihat Pedro kehilangan waktu dari Marc, dan saya berpikir, sudah waktunya untuk menyalipnya dan mencoba mengejar.
"Pada akhirnya, Alex juga mengubah kecepatannya, dan bagi saya hari ini mustahil untuk melakukan hal yang sama. Tapi saya bisa puas dengan hasil itu. Podium pertama saya bersama Tech3, untuk podium pertama saya bersama KTM.
"Sambutan yang baik darinya (Steiner). Saya rasa di Brno, ada CEO baru dari KTM ketika kami meraih podium di Sprint. Dan hari ini, bos baru Tech3 dan saya naik podium. Saya menantikan kabar dari Misano."
"Saya Banyak Menggunakan Ban Belakang"
Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) menghadapi GP Catalunya dengan penuh tantangan. Hanya start posisi ke-21, kemudian finis ke-14 dalam Sprint. Akan tetapi, race pace Pecco tetap kencang pada balapan Minggu. Ia merangsek ke depan dan finis ketujuh.
Bagnaia: "Perasaan saya kurang lebih sama seperti di Balaton hari Minggu. Tapi hari ini, start dari P21, sulit membayangkan hasil yang lebih baik. Jadi, saya cukup senang dengan hasilnya.
"Memang benar bahwa untuk meraih dan memulihkan semua posisi ini saya banyak menggunakan ban belakang, dan di bagian akhir balapan saya kehilangan cengkeraman, tapi ini hasil yang bagus. Saya sangat ingin tiba di Misano dengan kecepatan dan daya saing seperti ini dan melihat apakah saya bisa berada di depan.
"Saya tidak ingin melakukan hal yang sama seperti di Balaton, di mana saya tiba dengan keyakinan bahwa saya bisa kompetitif di sini. Jadi, saya akan mundur selangkah dan menunggu sampai Misano untuk melihat apa yang bisa saya lakukan."
"Akhir Pekan yang Sangat Berat"
Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) pulang tanpa poin. Catatan DNF pertama Bez pada balapan Minggu sejak GP Jerman lalu. Pembalap #72 itu start daru posisi ke-12 dan mulai berjuang di Sprint, sebelum insiden dengan Fermin Aldeguer (BK8 Gresini Racing MotoGP) membuatnya tersingkir. Dalam balapan GP Catalunya, Bezzecchi mengalami kecelakaan pada Lap 2, memupuskan harapan untuk meraih poin.
Bezzecchi: "Akhir pekan ini sangat berat. Hari Jumat, ekspektasinya sedikit lebih baik karena hari itu positif bagi saya. Sayangnya, saat kualifikasi, saya kurang bagus untuk mencatatkan lap yang baik, jadi karena itu, saya start lebih lambat, dan kami juga kurang bagus untuk membalikkan keadaan akhir pekan ini. Kami hanya harus mencoba memahami dan kembali ke Misano dengan kondisi yang lebih baik.
"Saya merasa sakit, terutama di pinggul kiri saya, tetapi saya masih mengonsumsi obat pereda nyeri yang saya minum sebelum balapan, jadi saat ini saya merasa cukup baik. Tidak ada yang aneh, maksud saya, saya hanya tertabrak motor dan itu saja."