2023 Vs 2024: Kunci Keunggulan Jorge Martin atas Pecco Bagnaia

Kami telah melihat angka-angka antara musim ini dan tahun lalu untuk melihat seberapa unggulnya Martinator atas sang Juara Dunia bertahan dalam perebutan gelar.

Pertarungan titel Juara Dunia MotoGP™ akan segera berakhir. Usai duel mendebarkan di GP Malaysia, Jorge Martin berada dalam posisi yang lebih unggul ketimbang rivalnya. Namun, juara bertahan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) bertekad untuk membalikkan defisit 24 poin pada putaran final di Barcelona.

Sekali lagi, kedua pembalap tampil dominan, seperti musim lalu dalam perebutan gelar juara yang berlangsung sengit. Pada 2023, Bagnaia memimpin sampai balapan terakhir dan menang dengan kemenangan telak saat Martin mengalami kecelakaan. Tetapi, musim ini, perannya terbalik. Martin datang dengan keunggulan yang meyakinkan.

Lantas, bagaimana dinamika antara kedua penantang gelar berubah dari musim lalu hingga sekarang? Singkatnya, konsistensi.

Tabel di bawah ini menguraikan performa Martin dan Bagnaia sepanjang musim 2023 dan 2024. Perlu dicatat bahwa data untuk 2023 mencakup 20 balapan GP, ​​dan 19 Tissot Sprint, lantaran Sprint Phillip Island dibatalkan. Sedangkan data 2024 mencakup semua 19 Sprint dan balapan Grand Prix sejauh ini, dengan putaran final yang akan datang. 

Martin Tisott Sprint 2023 Grand Prix 2023 Tissot Sprint 2024 Grand Prix 2024
Kemenangan 9 4 7 3
Podium (tak termasuk kemenangan) 5 4 9 11
DNF 0 4 2 2
Poin 168 260 164 321
Total Poin 2023 428   Total Poin 2024 485

 

Bagnaia Tissot Sprint 2023 Grand Prix 2023 Tissot Sprint 2024 Grand Prix 2024
Kemenangan 4 7 7 10
Podium (tak termasuk kemenangan) 9 7 3 4
DNF 1 3 5 3
Poin 140 327 116 345
Total Poin 2023 467   Total Poin 2024 461

 

Perbedaan Utama: Martin Vs Bagnaia pada 2024

Jorge Martin telah menjadi pesaing yang lebih konsisten musim ini, terutama pada balapan Minggu. Performanya saat Tissot Sprint tetap kuat, tetapi hasilnya dalam Grand Prix yang membaik, yang mendorongnya ke dalam perebutan gelar juara.

Martin telah mencetak tujuh podium Grand Prix pada 2024 dibandingkan musim 2023, termasuk enam kali finis kedua dan satu kali posisi ketiga dalam sembilan balapan yang sangat penting dari Prancis hingga Indonesia. Selama periode ini, Martin tak menang satu satu balapan pun, tetapi ia secara konsisten tiga besar. Sementara itu, Bagnaia mencatatkan performa terbaiknya musim ini, dengan meraih lima kemenangan dalam enam balapan.

Kemampuan Martin untuk membatasi kerugian saat tidak menang telah menjadi faktor kunci dalam perebutan gelarnya. Perlu juga dicatat, bahwa ia hanya dua kali gagal finis dalam balapan Minggu pada 2024, dibandingkan dengan empat kali pada 2023. Total 485 poin yang diraih Martinator pada 2024 sejauh ini, merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan 428 poin yang dikemasnya musim 2023. Konsistensinya untuk naik podium itulah yang membuat perbedaan besar.

Di sisi lain, Bagnaia sangat dominan dalam hal kemenangan. Ia mengemas 10 kemenangan pada 2024, naik dari tujuh kemenangan sepanjang 2023. Namun, kelemahannya musim ini adalah dalam Tissot Sprints, yang mana kesulitan mencetak poin. Bagnaia hanya mengumpulkan 116 poin Sprint pada 2024, turun 24 poin dibandingkan dengan total 140 poin musim 2023. Penurunan performa Sprint ini merupakan kemunduran besar. Ditambah ia mencatatkan empat DNF dalam Sprint, termasuk crash saat memimpin di Catalunya, dan baru-baru ini terjatuh di Sepang.

#TheRematch: defining moments from the title fight so far
#TheRematch: defining moments from the title fight so far

Sebelum musim 2024 bergulir, sang Juara Dunia bertahan menganggap Sprint sebagai kelemahan terbesarnya, dan itu terbukti. Setelah enam putaran, ia hanya mencetak 14 poin pada Sabtu, berbanding 56 poin milik Martin. Dan meski berhasil mengungguli rivalnya dalam balapan Minggu, Bagnaia masih harus mengejar ketertinggalan dengan selisih 39 poin.

Bagnaia sempat mengimbangi Martin, serta kembali ke puncak klasemen di usai GP Jerman. Kedua pembalap lalu kembali bertukar posisi di GP Inggris dan GP Austria. Sial bagi Bagnaia. Ia mengalami hasil yang menyedihkan di GP Aragon. Finis kesembilan saat Sprint, tetapi DNF setelah insiden dengan Alex Marquez (Gresini Racing MotoGP ™). Sebaliknya, Martin mengamankan dua kali P2 dalam balapan yang menjadi salah satu akhir pekan terpenting musim ini. Dengan satu putaran tersisa, Bagnaia hanya terpaut enam poin dari total 467 poin yang diraihnya pada 2023. Kendati ada kemungkinan besar akan melampaui perolehan poinnya, itu mungkin tak akan cukup.

Pertarungan Terakhir di Barcelona

Menjelang putaran final, Martin memegang keunggulan 24 poin, dan dapat mengeklaim titel MotoGP™ dalam balapan Sprint. Jika ia berhasil melakukannya, maka hal ini akan menjadi hal yang pantas mengingat kecemerlangannya di Tissot Sprins. Itu tentu saja bakal menambah luka bagi Bagnaia yang kesulitan menghadapi Sprint.

Namun, seperti yang dikatakan Martin, semuanya belum berakhir dan seperti yang kita ketahui, apa pun bisa terjadi di MotoGP™. Jadi, pastikan Anda menyaksikan Motul Solidarity Grand Prix Barcelona yang dimulai pada 15 November saat kami Berlomba untuk Valencia.

Dapatkan Newsletter Resmi MotoGP™!
Buat akun sekarang untuk mengakses konten video, laporan hasil balapan, hingga Newsletter MotoGP™ serta informasi menarik lainnya.