Semua mata akan tertuju pada putaran final di Barcelona akhir pekan ini, sementara semua hati dan pikiran akan tertuju kepada warga Valencia. Sering kali olahraga dapat menghabiskan hidup Anda dan menghalangi apa yang tidak ingin Anda dengar. Olahraga juga dapat menyatukan orang-orang di saat duka dan kesedihan, serta berkontribusi, baik secara kolektif maupun individu, untuk memberikan dukungan dan bantuan praktis. Balap motor Grand Prix tak pernah malu untuk memahami, peduli, serta mendukung. Terkadang dalam skala besar seperti Motul Solidaritas Grand Prix Barcelona dan 35 tahun kampanye Two Wheels for Life. Terkadang hanya tindakan kebaikan individu yang sangat berarti. Terkadang hanya dengan berada di sana telah membawa kelegaan dan harapan untuk masa depan bagi masyarakat yang hancur.
Saya ingat Riders for Health Day of Champions di Brands Hatch, Inggris pada 1989. Terinspirasi oleh Randy Mamola dan Andrea, serta Barry Colemen. Itu adalah awal dari sesuatu yang begitu besar sehingga tak seorang pun, mungkin kecuali Randy, dapat membayangkan masa depan. Olahraga ini, khususnya para pembalap dan timnya, tak pernah goyah dalam memberikan dukungan dan kemurahan hati mereka kepada masyarakat di Afrika dengan menyediakan layanan kesehatan dan transportasi yang menyelamatkan nyawa. Organisasi yang berganti nama menjadi Two Wheels For Life ini, kini menjadi Badan Amal MotoGP™ resmi, terus berkembang dan menjadi contoh bagi setiap olahraga tentang apa yang dapat dicapai, jika Anda cukup peduli.
Tentu saja, upaya amal besar-besaran ini mendapat publisitas yang layak. Terkadang, tindakan kebaikan dan kepedulian individu hampir tak diperhatikan. Satu-satunya kunjungan MotoGP™ ke sirkuit Interlagos di pinggiran San Paulo, Brasil adalah pada akhir pekan September yang basah pada 1992 silam. Itu situasi yang menyedihkan dalam segala hal. Lintasannya sangat tidak cocok untuk sepeda motor, organisasinya kacau. Ditambah kemiskinan yang parah di sekitar kota dan terutama di sekitar sirkuit. Paddock sangat kesal dengan kondisi buruk favela gubuk berlumpur yang menghadap lintasan, yang memicu aksi untuk mengatasinya. Sebuah koleksi disumbangkan ke badan amal setempat. Mungkin hanya setetes air di lautan, tetapi ini merupakan bukti bahwa setidaknya ada yang peduli terhadap mereka.
Valentino Rossi mengunjungi korban AIDS di puncak pandemi di Welkom Afrika Selatan, dan fakta bahwa MotoGP™ baru saja pergi ke sana sangat membantu daerah yang sedang terpuruk. Sebuah kota berpenduduk 200 ribu jiwa yang kekurangan. Dikelilingi oleh tutup kepala bekas tambang dan tumpukan terak akibat matinya pertambangan emas. Bundaran yang penuh sesak oleh orang-orang setiap pagi berharap untuk dijemput untuk suatu pekerjaan. MotoGP™ membawa harapan, dan khususnya bagi kaum muda yang bekerja di sirkuit dalam berbagai kapasitas yang berbeda. Harapan mungkin bahkan lebih berharga bagi mereka sebagai uang amal. Sungguh tragis ketika Welkom menggelar Grand Prix terakhirnya diwarnai duel Rossi versus Max Biaggi yang bersejarah pada 2004.
#RacingForValencia: Tiket, Fan Event, dan Penggalangan Dana MotoGP™ Solidaritas
21 Tahun sebelumnya, saya berdiri di bagian kedatangan di Bandara Johannesburg dengan gelisah. Saya bertanya-tanya apa yang saya lakukan di sana. Ini adalah Afrika Selatan yang dicengkeram oleh rezim apartheid, jadi mengapa Grand Prix dipersiapkan untuk balapan di sana? Empat hari kemudian, saat kami terbang pulang, saya tahu persis alasannya. Kami melanggar setiap larangan apartheid di setiap kesempatan. Paddock sama sekali mengabaikan semua aturan. Kami membuat marah para pembuat aturan. Namun, saya berpikir, kami telah membawa kegembiraan, harapan, serta bahkan kesenangan untuk masa depan yang merupakan komoditas langka bagi sebagian besar penduduk.
Pada 2011, Grand Prix Jepang ditunda setelah dihantam bencana gempa bumi dan tsunami. Tanggal baru dijadwalkan pada September, tetapi ada kekhawatiran yang nyata tentang kebocoran radiasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi. Usai banyak pertimbangan, Grand Prix tetap dilaksanakan dan sambutan yang kami terima dari negara Jepang sungguh luar biasa. Itu adalah acara olahraga besar pertama yang diadakan di Jepang setelah bencana. Fakta bahwa kami siap mengikuti saran mereka dan bepergian ke sana sangat berarti bagi mereka. Ya, beberapa pembalap hanya mandi dengan air botolan dan radiasi yang tercatat di sirkuit lebih sedikit daripada di Bologna, namun semua orang melakukan perjalanan.
Balap motor selalu peduli dan dapat membantu melalui olahraga yang kita cintai menjadikannya sangat istimewa. Kita tidak boleh lupa akan hal tersebut.